Kalapas Cilegon Tegaskan Ukuran Profesionalisme & Kinerja Petugas

Cilegon, INFO_PAS - Profesionalisme dan kinerja seorang petugas tidak bisa hanya diukur berdasarkan absensi kehadiran saja, tetapi harus diukur berdasarkan penilaian Sasaran Kerja Pegawai. Demikian ditegaskan Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Cilegon, Erry Taruna kala membuka kegiatan diseminasi pembayaran tunjangan kinerja (tunkir) berdasarkan kinerja harian melalui Simpeg, Senin (1/2) di Auditorium Lapas Cilegon.

Diseminasi ini bertujuan meningkatkan kedisiplinan dalam melaksanakan tugas dan menyamakan persepsi seluruh petugas Lapas Cilegon terkait Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor 33 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan Pemberian Tunkir bagi Menteri dan Pegawai di Lingkungan Kementerian Hukum dan HAM RI.

Kalapas mengingatkan seluruh jajarannya agar lebih aware akan perubahan maupun kebijakan yang telah ditetapkan. "Seiring dengan saat ini kita memasuki era 4.0 dimana cara kerja berpindah atau berubah dari cara kerja yang konvensional menjadi modern dengan pendekatan digital yang mengintegrasikan teknik otomasi, komputer, dan jaringan internet. Jadi, tidak ada lagi alasan gagap teknologi. Kinerja kita saat ini telah diukur melalui sistem,” tegasnya.

Selanjutnya, Kepala Subseksi Kepegawaian dan Keuangan, Kiki Rifki, memberikan paparan terkait pembayaran dan pemotongan tunkir berdasarkan kinerja melalui aplikasi Simpeg. Adapun materi yang disampaikan antara lain dasar peraturan, kewajiban petugas, penjelasan tiga komponen dalam pelaksanaan pembayaran tunkir, waktu absensi, sanksi, dan tujuan kegiatan desiminasi.

"Mengingat pentingnya kedisiplinan petugas dalam melaksanakan tugas demi tercapainya output yang dihasilkan serta mewujudkan pembinaan petugas dan peningkatan kinerja di lingkungan Lapas Cilegon, mari bersama-sama mulai sekarang kita hindari sikap lalai, malas, cuek, dan acuh terhadap absensi serta pengisian jurnal harian pada aplikasi Simpeg,” pesan Kiki. (IR)

 

Kontributor: Lapas Cilegon