Karya Warga Binaan Lapas Tahuna Kian Diminati, Alat Musik Keroncong Laris di Pasaran

Tahuna, INFO_PAS - Karya Warga Binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Tahuna kembali mendapat perhatian masyarakat Sangihe karena mengalami peningkatan penjualan dalam beberapa waktu terakhir. Hal ini menunjukkan program pembinaan kemandirian di Lapas Tahuna berjalan dengan baik dan mampu menghasilkan produk berkualitas. 

Kepala Lapas Tahuna, Iskandar Djamil, menyampaikan apresiasi dan rasa bangganya terhadap karya Warga Binaan yang makin mendapat sambutan positif dari masyarakat. "Kami sangat bangga dengan pencapaian ini. Produk-produk seperti alat musik keroncong ini adalah bukti nyata Warga Binaan bisa berkarya dan berkontribusi secara positif," ujarnya, Jumat (7/3). 

Lebih lanjut, Iskandar menegaskan program pembinaan kemandirian yang dilakukan di Lapas Tahuna bertujuan membekali Warga Binaan dengan keterampilan yang bermanfaat sehingga setelah bebas nanti, mereka memiliki kemampuan untuk berkarya secara mandiri dan berkontribusi positif di masyarakat. "Kepercayaan masyarakat terhadap karya Warga Binaan ini harus dijaga dengan baik. Saya berharap ini menjadi motivasi bagi mereka untuk terus berkarya dan membangun masa depan yang lebih baik," harapnya.

Sebelumnya, salah seorang masyarakat Sangihe membeli sebanyak lima unit alat musik keroncong yang diproduksi Warga Binaan Lapas Tahuna. Pembelian ini menjadi bukti a produk hasil pembinaan kemandirian di Lapas Tahuna memiliki kualitas baik dan mampu bersaing di pasaran.

Salah seorang pembeli alat musik keroncong asal Sangihe, Aris Takaendengan, mengungkapkan kepuasannya terhadap produk yang dibeli. "Saya sangat terkesan dengan karya Warga Binaan Lapas Tahuna. Kualitasnya sangat baik, suara alat musiknya nyaring, dan tampilannya juga menarik. Saya tidak ragu untuk membeli, bahkan merekomendasikan kepada teman-teman yang lain," pujinya.

Melalui penjualan hasil karya Warga Binaan ini, Lapas Tahuna turut menunjukkan dukungannya terhadap program akselerasi yang dicanangkan oleh Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto, yakni memperkuat dan meningkatkan pendayagunaan Warga Binaan dalam menghasilkan produk-produk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah berkualitas. Keberhasilan ini menjadi motivasi bagi Lapas Tahuna untuk terus mengembangkan program pembinaan kemandirian bagi Warga Binaan sekaligus memberikan kontribusi positif bagi perekonomian lokal. Diharapkan, makin banyak masyarakat yang tertarik dengan karya Warga Binaan Lapas Tahuna sehingga memberikan manfaat bagi semua pihak. (IR)

Kontributor: Lapas Tahuna