Lapas Perempuan Palu Latih Warga Binaan Membuat dan Menghias Kue
Sigi, INFO_PAS – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas III Palu terus kuatkan komitmennya dalam memberikan pembinaan kemandirian bagi Warga Binaan. Melalui program bimbingan kerja boga, Warga Binaan mendapatkan pelatihan intensif dalam membuat berbagai produk kuliner, termasuk pembuatan dan teknik menghias kue pada Jumat (14/11) sebagai bekal keterampilan yang dapat dikembangkan saat kembali ke masyarakat.
Pelatihan yang berlangsung di ruang bimbingan kerja Lapas Perempuan Palu ini dipandu langsung oleh staf subseksi pembinaan, Nisrina, yang memiliki keahlian di bidang tata boga. Para peserta diajarkan teknik dasar pengolahan adonan, proses pemanggangan, hingga seni dekorasi kue, seperti yang ditampilkan dalam hasil karya mereka. Tidak hanya itu, Warga Binaan juga dilatih membuat aneka kue kering dan jajanan tradisional yang memiliki nilai jual dan banyak diminati konsumen.
Nisrina menjelaskan keterampilan yang diberikan tidak hanya bersifat pelatihan, tetapi juga diarahkan agar Warga Binaan mampu menghasilkan karya yang bernilai ekonomis. “Selain kue, mereka juga kami latih membuat kue kering dan jajanan tradisional. Hasil buatan Warga Binaan sudah sering diterima dengan baik oleh masyarakat. Banyak pesanan datang dari keluarga Warga Binaan, masyarakat sekitar, dan petugas Lapas, apalagi pada momen spesial seperti hari raya,” ungkapnya.
Selama pelatihan berlangsung, Warga Binaan terlihat sangat antusias mengikuti setiap tahap pembelajaran. Mereka diberi kesempatan mempraktikkan pembuatan kue secara langsung, mulai dari menyiapkan bahan, mencampur adonan, hingga teknik dekorasi yang kreatif dan rapi. Hasil karya mereka pun makin berkembang, terbukti dari kualitas kue yang makin menarik dan siap jual.
Salah satu Warga Binaan peserta pelatihan, EH, berterima kasih atas kesempatan yang diberikan. “Saya senang sekali bisa belajar membuat kue seperti ini. Semoga keterampilan ini bisa menjadi modal saya untuk membuka usaha kecil setelah bebas nanti,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Lapas Perempuan Palu, Yoesiana, mengatakan tujuan utama pelatihan ini adalah memberikan modal keterampilan bagi Warga Binaan untuk membangun usaha mandiri setelah bebas. “Kami ingin mereka memiliki kemampuan yang bisa membuka peluang usaha. Bidang kuliner, terutama pembuatan kue, memiliki pasar yang stabil dan berpotensi menjadi sumber penghasilan,” terangnya.
Melalui program pembinaan yang berkelanjutan ini, Lapas Perempuan Palu berharap mencetak Warga Binaan yang mandiri, berdaya saing, dan siap kembali ke masyarakat dengan bekal keterampilan bermanfaat untuk memperbaiki masa depan mereka. (IR)
Kontributor: LPP Palu
What's Your Reaction?


