Lapas & Rutan Digeledah, Petugas Amankan HP dan Uang Tunai

Lamongan, INFO_PAS – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Lamongan menggelar razia dadakan terhadap seluruh blok Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dalam operasi zero handphone dan narkoba, Selasa (26/7). “Ini upaya preventif kami sebagai langkah pengamanan dan pemberantasan handphone dan narkoba,” tegas Kepala Lapas (Kalapas) Lamongan, Slamet Supartono. Slamet menjelaskan razia ini merupakan imbauan Menteri Hukum dan HAM agar lapas dapat menunjukkan citra positif. “Jangan sampai di luar aman, di dalam  justru tidak aman,” sambungnya. Dalam razia tersebut, petugas Lapas Lamongan menyisir semua sel, baik sel laki-laki dan perempuan, serta menggeledah setiap kamar tahanan. Mereka juga memeriksa para WBP sebelum dikeluarkan dari kamar tahanannya. “Kami menemukan enam buah sendok, dua alat cukur, empat korek api, satu buah pisau, satu buah gunting, dan kartu judi,” ujar Kalapas. Usai razia, dilakukan pula tes urin terhadap sebagian WBP dan petugas Lapas Lamongan. Hasilnya, baik WBP dan petugas, tak ada satu pun yang positif narkoba. Sehari sebelumnya, Senin (25/7) razia serupa dilaksanakan di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Bantaeng. Hasilnya, petugas menyita sejumlah barang terlarang milik WBP. [caption id="attachment_39433" align="alignleft" width="300"] hasil penggeledahan di Rutan Bantaeng[/caption] “Kami menemukan dua buah handphone,  pemanas air, pisau cutter, dan uang tunai puluhan juta Rupiah. Barang-barang tersebut akan kami musnahkan, sedangkan uang tunai yang ditemukan telah kami kembalikan ke keluarga WBP yang bersangkutan,” tutur Kepala Rutan (Karutan) Bantaeng, Muhammad Ishak. Ia berjanji akan terus merazia WBP, baik  secara rutin maupun insidentil. “Kami ingin membersihkan Rutan Bantaeng dari peredaran handphone, narkoba, dan barang terlarang lainnya,” tegas Ishak. Untuk mewujudkan hal tersebut, pihak rutan telah menyediakan fasilitas warung telekomunikasi bagi WBP untuk berkomunikasi dengan keluarga mereka. “Penggunaan handphone akan kami tindak tegas. Demikian pula pelanggaran lainnya yang bisa merusak tatanan yang ada dan telah berjalan baik,” pungkas Karutan.     Kontributor: Achmad Agus Amin dan Rutan Bantaeng