Latihan Randai, Warga Binaan Lapas Dharmasraya Lestarikan Budaya Minangkabau

Dharmasraya, INFO_PAS — Warga Binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Dharmasraya laksanakan latihan randai bersama petugas pembinaan, Senin (15/12). Kegiatan ini merupakan bagian dari program pembinaan kepribadian sekaligus upaya melestarikan budaya Minangkabau di lingkungan Pemasyarakatan.

Latihan randai dilaksanakan di area Lapas Dharmasraya oleh sejumlah Warga Binaan dengan penuh semangat dan antusias. Kegiatan berlangsung tertib, aman, serta tetap dalam pengawasan petugas pembinaan. Dalam latihan tersebut, para Warga Binaan dibimbing langsung oleh petugas pembinaan, mulai dari gerakan dasar randai, pola langkah, hingga kekompakan dalam berkelompok.

Salah satu petugas pembinaan, Mindo, menyampaikan latihan randai tidak hanya bertujuan mengembangkan bakat seni dan budaya, tetapi juga membentuk karakter, kedisiplinan, serta kerja sama antar Warga Binaan. “Kegiatan ini menjadi sarana penyaluran minat positif sekaligus media pembelajaran nilai-nilai kebersamaan selama menjalani masa pembinaan,“ tuturnya.

Salah satu Warga Binaan peserta latihan, Nobel, mengungkapkan rasa senangnya dapat mengikuti kegiatan randai di Lapas. Menurutnya, latihan tersebut memberikan pengalaman berharga dan menumbuhkan rasa kebersamaan antar sesama Warga Binaan.

“Kami merasa senang dan bangga bisa belajar randai bersama. Selain melestarikan budaya Minangkabau, kegiatan ini juga membuat kami lebih kompak, disiplin, dan semangat menjalani pembinaan,” ujar Nobel.

Sementara itu, Kepala Lapas Dharmasraya, Ferdika Canra, mengatakan kegiatan pembinaan berbasis seni dan budaya akan terus didorong sebagai bagian dari pembinaan kepribadian Warga Binaan. “Latihan randai ini memiliki nilai positif yang sangat besar. Selain menjaga kelestarian budaya daerah, kegiatan ini juga membentuk sikap disiplin, tanggung jawab, dan kebersamaan Warga Binaan,” tuturnya.

Melalui latihan randai ini, Lapas Dharmasraya berkomitmen untuk terus menghadirkan program pembinaan yang humanis, bermanfaat, dan berkelanjutan sebagai bekal Warga Binaan dalam proses reintegrasi sosial ke tengah masyarakat. (IR)

Kontributor: Lapas Dharmasraya