Layanan Perpustakaan Tingkatkan Literasi Warga Binaan Lapas Wahai

Layanan Perpustakaan Tingkatkan Literasi Warga Binaan Lapas Wahai

Wahai, INFO_PAS - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Wahai tegaskan komitmen dalam meningkatkan layanan perpustakaan, khususnya bagi Warga Binaan. Hal ini disampaikan Kepala Lapas Wahai, Tersih Victor Noya, saat memonitoring perpustakaan Lapas di Beranda Mesra, Jumat (2/5).

Tersih mengakui saat ini Lapas Wahai belum melaksanakan program pendidikan Kejar Paket, namun perpustakaan yang sudah mereka resmikan sebulan lalu merupakan bagian dari sistem pendidikan informal sebagai sarana belajar. “Layanan ini memberikan kesempatan merata bagi semua Narapidana untuk belajar secara mandiri dan terus-menerus meningkatkan literasi," terangnya.

Apalagi, Narapidana berhak mendapatkan pendidikan dan bahan bacaan sebagaimana tertuang dalam Pasal 9 Huruf c dan Huruf h, Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2022 tentang Pemasyarakatan. “Kami berkomitmen untuk meningkatkan layanan perpustakaan sebagai sarana pendidikan informal bagi Narapidana," tambah Tersih.

Layanan perpustakaan dimaksud adalah layanan teknis seperti pengadaan koleksi untuk penambahan buku, pengelolaan koleksi untuk peningkatan klasifikasi dan katalog buku, serta preservasi untuk menjaga fisik buku. Ada pula layanan pengguna, seperti layanan sirkulasi untuk peminjaman dan pengembalian buku, serta layanan baca di tempat.

Sementara itu, Kepala Suseksi Pembinaan, Merpaty Suzana Mouw, mengatakan petugas Pemasyarakatan sebagai pembina juga berperan sebagai pendidik sebagaimana kutipan Ki Hajar Dewantara, yakni 'Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo Mangun Karso, dan Tut Wuri Handayani’. “Petugas di depan harus memberi contoh, di tengah-tengah membangkitkan semangat, dan di belakang memberikan dorongan bagi Warga Binaan agar proses pembinaan dapat bermanfaat, berguna, dan bermutu," jelasnya.

Pentingnya peningkatan layanan perpustakaan Lapas Wahai melalui penggunaan fasilitas perpustakaan secara optimal oleh Warga Binaan merupakan hal yang terpenting untuk memanusiakan manusia. Hal ini merupakan implementasi salah satu Asta Cita Presiden RI, yaitu memperkuat pembangunan sumber daya manusia, yang relevan dengan salah satu amanat tujuan pembangunan nasional dalam Preambule UUD 1945, yakni mencerdaskan kehidupan bangsa bagi seluruh rakyat Indonesia, termasuk Warga Binaan. (IR)

 



Kontributor: Lapas Wahai

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0