‘One Day, One Prison’s Product’ Pamerkan & Promosikan Hasil Karya WBP

Piru, INFO_PAS - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Piru gelar kegiatan One Day, One Prison’s Product untuk memperkenalkan dan meningkatkan produktivitas karya Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), Kamis (21/4). Beberapa produk yang dipamerkan antara lain miniatur kapal pinisi, tas berbahan kantong plastik, meja akar jati furniture, rak TV, rak sudut dari rotan, pot bunga dari rotan, rak sepatu, lemari, buah pisang, ketela pohon, dan ayam petelur.

Kepala Lapas Piru, Taufik Rachman, menyampaikan kegiatan ini dilaksanakan guna memamerkan hasil karya WBP yang dijual kepada petugas dan masyarakat. “One Day, One Prison’s Product adalah kegiatan yang sangat baik. WBP mempunyai kelebihan tersendiri di mana belum tentu orang lain miliki juga. Untuk itu, mereka  dibina untuk membuat hasil karya,” tuturnya.

Taufik juga berharap hasil karya WBP bisa membawa manfaat. “Kegiatan ini bermanfaat dalam meningkatkan semangat dan produktivitas hasil karya dan bisa menjadi motivasi bagi WBP lainnya,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Subseksi Kegiatan Kerja, Welly Diaz, mengatakan hasil penjualan produk akan dilaporkan kepada Direktorat Jenderal Pemasyarakatan. “Seluruh produk yang dipamerkan habis terjual kepada masyarakat. Hasil penjualan nantinya akan menjadi pemasukan bagi negara melalui Penerimaan Negara Bukan Pajak,” terangnya. 

Di tempat berbeda, sebagai ajang pengenalan, pemasaran, dan penjualan produk hasil karya WBP serta mendukung program One Day, One Prison’s Product, Lapas Perempuan Semarang melaksanakan webinar bertajuk “Masyarakat Dukung Kartini Hebat Lapas Perempuan Semarang", Kamis (21/4). Ini merupakan hasil kerja sama Lapas Perempuan Semarang dengan UNODC, Second Chance Foundation, Yayasan Ibadurahman, CV. Jaya Makmur, dan UMKM lain.

Kepala Seksi Bimbingan Kerja, Rini Sulistyowati, menyampaikan selain sebagai dukungan Lapas Perempuan Semarang terkait program One Day, One Prison’s Product, webinar ini juga dilaksanakan untuk menjawab rasa penasaran masyarakat terkait program pembinaan kemandirian di Lapas. Kegiatan tersebut juga merupakan strategi pemasaran pihak guna memperluas pasar dan menarik daya beli masyarakat.

“Ini merupakan salah satu terobosan kami guna memperkenalkan hasil karya WBP. Banyak sekali masyarakat yang tidak percaya kalau produk yang kami pasarkan merupakan hasil karya WBP. Menurut mereka kualitas produk kami seperti buatan profesional,” jelas Rini. (IR)

Kontributor: Lapas Piru, LPP Semarang