Pemakai Narkoba Sering Kambing Hitamkan Lapas

Malang Kota – Lembaga pemasyarakatan tidak hanya menjadi sasaran utama para mafia narkoba untuk menjual dagangan haram mereka. Tetapi juga sering dijadikan kambing hitam para pemain narkoba, terutama mereka yang baru saja ditangkap oleh polisi. Kepala Divisi Pemasyarakatan Kantor Kemenkum dan HAM Jatim Djoni Priyatno mengatakan, pemain yang ditangkap di luar agar putus jaringan tidak jarang menyalahkan lapas. Mereka menyebut bahwa barang didapat dari dalam penghuni lapas. Sehingga, kemudian bisa mengaburkan penyelidikan yang dilakukan polisi. ”Padahal, bisa saja bandar sebenarnya ada di luar,” kata Djoni kepada Jawa Pos Radar Malang di sela-sela sidak ke Lapas Lowokwaru belum lama ini. Pengambinghitaman lapas ini, menurut dia, merupakan strategi alternatif para pemain narkoba. Terutama yang menjadi pengedar. Sehingga dengan demikian tidak sampai menangkap bandar dan memutus mata rantai binis narkoba. Dia menjelaskan, lapas memang menjadi tempat favorit p

Pemakai Narkoba Sering Kambing Hitamkan Lapas
Malang Kota – Lembaga pemasyarakatan tidak hanya menjadi sasaran utama para mafia narkoba untuk menjual dagangan haram mereka. Tetapi juga sering dijadikan kambing hitam para pemain narkoba, terutama mereka yang baru saja ditangkap oleh polisi. Kepala Divisi Pemasyarakatan Kantor Kemenkum dan HAM Jatim Djoni Priyatno mengatakan, pemain yang ditangkap di luar agar putus jaringan tidak jarang menyalahkan lapas. Mereka menyebut bahwa barang didapat dari dalam penghuni lapas. Sehingga, kemudian bisa mengaburkan penyelidikan yang dilakukan polisi. ”Padahal, bisa saja bandar sebenarnya ada di luar,” kata Djoni kepada Jawa Pos Radar Malang di sela-sela sidak ke Lapas Lowokwaru belum lama ini. Pengambinghitaman lapas ini, menurut dia, merupakan strategi alternatif para pemain narkoba. Terutama yang menjadi pengedar. Sehingga dengan demikian tidak sampai menangkap bandar dan memutus mata rantai binis narkoba. Dia menjelaskan, lapas memang menjadi tempat favorit para pengedar narkoba. Karena di dalamnya banyak penghuni. Terutama yang masuk karena kasus narkoba. Sementara ini, modus masuknya narkoba di dalam lapas adalah dengan dilempar dari luar. Itu diketahui dari beberapa kasus yang sebelumnya memang ada di Lowokwaru. ”Karena radiusnya hanya beberapa meter. Jika dilempar dengan bola bandulan bisa masuk,” paparnya. Namun, Djoni tidak menampik tentang kemungkinan adanya modus lain. Terutama yang melibatkan pegawai lapas. ”Tapi jika memang ada pegawai yang terlibat, akan kita tindak tegas. Sanksinya bisa sampai pemecatan,” imbuhnya. Sementara itu, Kepala Kantor Kemenkum dan HAM Jatim Budi Sulaksana menambahkan, ke depan akan lebih sering melakukan operasi. Sehingga, baik lapas atau pun rumah tahanan suasananya bisa kondusif. Selain itu, juga bisa terbebas dari peredaran narkoba. ”Dengan begitu, peredaran narkoba dan situasi keamanan akan lebih terjamin. Karena memang penghuni lapas dan rutan di Jawa Timur luar biasa. Kedua terbesar setelah Medan,” lanjutnya. Operasi ini, menurut dia, nantinya akan dilakukan secara mendadak. ”Bisa saja semisal dijadwalkan ke Kraksaan tiba-tiba dibelokkan ke Lumajang. Atau bisa juga beberapa hari lagi kita kembali ke sini,” paparnya. Sebelumnya, inspeksi mendadak dilakukan di Lapas Lowokwaru pada Jum’at (15/1) malam lalu. Ada 146 petugas gabungan yang dilibatkan. Mereka bukanlah petugas dari Lapas Lowokwaru. Ketika itu, petugas menemukan barang bukti yang lumayan banyak. Di antaranya korek, pisau kecil, gunting, televisi, radio, alat cukur, alat pemanas air, dan pengeras suara. Selain itu, para napi diambil contoh urinenya secara acak. Terutama pada mereka yang dicurigai kembali menggunakan narkoba. Hasilnya, ada 15 napi yang positif dari 62 orang yang diambil contoh urinenya.(zuk/c1/riq) Sumber : radarmalang.co.id

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0