Peringati Hari Kesehatan Mental Sedunia, Warga Binaan Lapas Tabanan Diberikan Penyuluhan

Tabanan, INFO_PAS – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Tabanan melalui kegiatan Layanan Therapy Stress Narapidana (Teh Rina) kembali memberikan kegiatan penyuluhan kesehatan bagi Warga Binaan. Layanan Teh Rina kali ini dilaksanakan pada Kamis (10/10), bertepatan dengan Hari Mental Sedunia yang jatuh pada tanggal 10 Oktober setiap tahunnya.
Bertempat di Aula Candra Prabahwa, Warga Binaan tampak antusias mengikuti kegiatan yang dibawakan oleh Residen dari Departemen Psikiatri Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Udayana (Unud) yang terdiri dari tiga orang, yaitu dr. Hanadhia Irbah, dr. Nawangsari, dan dr. Mikael Aditya.
Mengawali kegiatan, Luh Putu Tresnadewi selaku Dokter Lapas mengatakan bahwa kegiatan penyuluhan kesehatan kali ini bertepatan dengan Hari Mental Sedunia Tahun 2024, di mana kesehatan mental merupakan hal yang sangat penting sehingga seseorang tidak mengalami depresi ataupun gangguan kejiwaan. “Saya mengajak teman-teman Warga Binaan untuk mampu berdamai dengan keadaan yang sekarang sehingga tidak terjerumus pada penyesalan sehingga menyebabkan depresi,” pintanya.
Dr. Hanadhia selaku salah satu narasumber menjelaskan bahwa sebagai narapidana yang akan bebas nanti pastinya akan mendapatkan berbagai stigma negatif dari masyarakat. “Sesuai dengan materi penyuluhan kita kali ini yaitu stigma mantan narapidana sebagai mantan narapidana nanti setelah bebas, tentunya teman-teman akan memperoleh berbagai stigma negatif. Hal tersebut akan membuat kalian sulit beradaptasi kembali ke masyarakat,” terangnya.
Untuk mengatasi hal tersebut residen menambahkan terdapat beberpa hal yang dapat dilakukan oleh Warga Binaan ketika bebas dari Lapas, di antaranya dengan berinisiatif memberi bantuan di lingkungan masyarakat, memperbaiki komunikasi, ikut aktif dalam kegiatan masyarakat, serta menjauhi lingkungan dan kebiasaan masa lalu yang tidak baik.
Salah satu Warga Binaan, Gusti, mengaku ia tak mempermasalahkan stigma negatif yang mungkin akan dialaminya nanti ketika bebas. Hal itu akan selalu muncul di masyarakat, namun menurutnya hal tersebut bisa diatasi dengan menunjukkan perubahan positif. “Berada di dalam Lapas tidak selalu merupakan hal yang buruk. Di sini saya banyak memiliki waktu untuk memperbaiki diri. Kita juga tahu banyak orang sukses diluar sana yang sebelumnya merupakan mantan narapidana,” ujarnya. (prv)
Kontributor: Humas Lapas Tabanan
What's Your Reaction?






