Petugas Lapas Parepare Ciptakan Alat Pendeteksi Kebakaran Terkoneksi Android

Petugas Lapas Parepare Ciptakan Alat Pendeteksi Kebakaran Terkoneksi Android

Parepare, INFO_PAS - Petugas Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Parepare, Tegar Fauzy Rifai, ciptakan alat pendeteksi kebakaran dan kebocoran gas yang terhubung ke handphone Android. Tegar merupakan Calon Pegawai Negeri Sipil pengangkatan tahun 2021 di Lapas Parepare. 

Alat tersebut terbuat dari Arduino (pengendali mikro single-board yang bersifat open-source, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai bidang) sebagai mikro kontrolernya. Menurut Tegar, alat ini bersifat portable karena masih dirancang kecil sehingga dapat disimpan ditempat yang rawan terjadi kebakaran, seperti dapur, ruang kerja, dan ruang lainnya. Pada alat ini juga terdapat sensor MQ6 sebagai pendeteksi gas, flame sensor sebagai pendeteksi api, buzzer sebagai alarm, dan sistem Android untuk monitoring/memperoleh notifikasi jika terjadi kebocoran gas/kobaran api. 

Tegar yang merupakan lulusan D3 Teknik Elektro Politeknik ATI Makassar belajar dari sisa komponen-komponen pelatihan dan praktik di kampus. "Motivasi alat ini diciptakan, yakni ingin membuat inovasi yang bermanfaat di Lapas Parepare dan mencegah adanya kebakaran," ucapnya, Selasa (9/8).

Sistem kerja alat ini dapat mendeteksi kebocoran gas dan kobaran api melalui sistem Android. Alat ini juga ada menu telepon daruratnya yang bisa dimasukkan nomor dinas pemadam kebakaran. “Alat ini bekerja menggunakan jaringan internet. Jadi, di manapun bisa dapat notifikasi,” tambah Tegar.

Pelaksana Harian Kepala Lapas Parepare, Rahnianto, mengatakan alat ini dapat menjadi inovasi Lapas Parepare dalam melakukan Pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani. Inovasi ini juga meminimalisir dampak lebih luas akibat terjadinya kebakaran.

“Kami harap alat ini dapat dikembangkan dan mendapat perhatian di tingkat kementerian sehingga ke depan dapat dikembangkan sehingga nantinya dapat ditiru oleh Lapas dan Rutan seluruh Indonesia," harap Rahnianto.

Sementara itu, Liberti Sitinjak selaku Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Sulawesi Selatan mengapresiasi petugas Lapas Parepare yang berhasil menciptakan alat pendeteksi kebakaran dan kebocoran gas yang terhubung ke handphone. Ia meminta alat ini segera difinalisasi dengan baik dan dikemas menarik, kemudian didaftarkan Hak Kekayaan Intelektualnya.

 "Alat ini layak diapresiasi serta dapat digunakan di seluruh Lapas dan Rutan di Sulawesi Selatan untuk mencegah kebakaran," puji Liberti. (IR)

 

Kontributor: Rutan Sinjai

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0