Petugas LPKA Martapura Pelajari BISINDO & SIBI

Petugas LPKA Martapura Pelajari BISINDO & SIBI

Martapura, INFO_PAS – Dua petugas Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas I Martapura, Nabella dan Mery, pelajari bahasa isyarat di Sekolah Luar Biasa (SLB) C Pembina Provinsi Kalimantan Selatan yang beralamat di Liang Anggang, Banjarbaru. Pembelajaran yang berlangsung mulai Rabu (26/9) hingga Sabtu (1/10) ini memberi mereka berkesempatan untuk mengenal dan mempelajari Bahasa Isyarat Indonesia (BISINDO) dan Sistem Isyarat Bahasa Indonesia (SIBI).

Kepala LPKA Martapura, Rudi Sarjono, menjelaskan pihaknya sengaja menugaskan dua petugas yang merupakan anggota Pelayanan Publik Berbasis Hak Asasi Manusia untuk belajar isyarat. “Kami harap implementasi dari indikator pada Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2022 dapat terlaksana dengan baik sehingga kami sebagai pemberi layanan kepada masyarakat dapat maksimal melayani, terutama bagi penyandang disabilitas,” harapnya.

Kegiatan tersebut dilaksanakan dengan observasi guru kelas B mengajar dan berkomunikasi dengan murid yang merupakan teman-teman tuli, dilanjutkan dengan pembelajaran secara pribadi oleh guru. “Kami mendapat banyak ilmu dan pengalaman berharga. Kami diajari, tidak hanya oleh Bapak Fauji yang merupakan guru kelas B, juga oleh Bapak Ridho Ilahi yang merupakan tunarungu, namun sudah menyelesaikan pendidikannya di UNLAM Banjarmasin. Bahkan, sekarang berstatus sebagai guru di SLB C Pembina,” tutur Nabella, salah satu perwakilan LPKA Martapura.

Sebagai informasi, di Indonesia terdapat dua bahasa isyarat yang digunakan, yaitu BISINDO dan SIBI. BISINDO merupakan bahasa isyarat yang muncul secara alami dalam budaya Indonesia dan praktis untuk digunakan dalam kehidupan sehari-hari sehingga memiliki beberapa variasi di tiap daerah. Sementara itu, SIBI merupakan sistem isyarat yang yang diakui oleh pemerintah dan digunakan dalam pengajaran di SLB untuk tunarungu (SLB/B). Salah satu perbedaan BISINDO dan SIBI yang cukup terlihat adalah BISINDO menggerakkan dua tangan untuk mengisyaratkan abjad, sedangkan SIBI hanya menggunakan satu tangan.

Selain itu, perbedaan utama SIBI dan BISINDO terletak pada tata cara berbahasa. BISINDO yang telah digunakan sebagai keseharian teman tuli mengandung kosa isyarat simbolis. Selama makna dari sebuah kata terwakili, maka kosa isyarat yang sederhana dari BISINDO sudah cukup.

Sementara itu, SIBI dibuat untuk mengajarkan sistem Bahasa Indonesia kepada teman tuli. Aturan-aturan penggunaan kosa isyarat pada SIBI lebih rumit dan berjenjang, seperti adanya penggunaan awalan dan akhiran untuk setiap kata. Pada SIBI, banyak pula kosa isyarat yang diadaptasi dari Bahasa Isyarat Amerika (American Sign Language) sehingga konteksnya dirasa kurang sesuai bagi teman tuli.

BISINDO dan SIBI tidak terbatas digunakan oleh teman-teman tuli, tetapi juga bisa digunakan oleh teman dengar atau orang yang tidak memiliki gangguan pendengaran dan bicara. Teman dengar dapat mempelajarinya agar dapat berkomunikasi secara luas dengan teman-teman tuli. (IR)

 

Kontributor: LPKA Martapura

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0