PK Bapas Pontianak Dapat Beasiswa Pendidikan ke Malaysia

PK Bapas Pontianak Dapat Beasiswa Pendidikan ke Malaysia

Pontianak, INFO_PAS – Pembimbing Kemasyarakatan (PK) Balai Pemasyarakatan (Bapas) Pontianak, Wahyu Saefudin, mendapat beasiswa dari Pemerintah Daerah (Pemda) Nusa Tenggara Barat untuk melanjutkan pendidikan S-2 ke Malaysia. Ia akan berangkat ke negeri jiran tersebut, Minggu (28/2) mendatang.

Wahyu mengatakan pendidikan adalah suatu proses perkembangan kecakapan seseorang dalam bentuk sikap dan perilaku yang berlaku dalam masyarakat. Kaitannya dengan tugas Aparatur Sipil Negara (ASN), pendidikan merupakan proses dalam peningkatan kompetensi dengan tujuan mengembangkan talenta ASN. “Pendidikan dapat menerabas sekat-sekat ketidakmungkinan. Kaitannya dengan tugas saya adalah memberikan sumbangsih pemikiran baru yang harapannya dapat dijadikan kebijakan dalam penanganan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP),” ujar Wahyu, Senin (22/2).

Sebelumnya, Wahyu menyelesaikan pendidikan S-1 bidang ilmu psikologi dari UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Dengan latar belakang keilmuan ini, ia aktif menulis di pelbagai media, jurnal, dan telah menerbitkan buku-buku dalam bidang Pemasyarakatan. Terakhir, Wahyu juga dilibatkan dalam penyusunan Naskah Akademik untuk Revisi Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 22/2016 tentang Jabatan Fungsional PK di Jakarta pada bulan Desember 2020.

“Saya percaya pendidikan dapat membuat kebermanfaatan saya lebih baik, terarah, dan luas. Oleh karena itu, saya juga memutuskan untuk mengambil S-2 pada program Counseling and Islamic Psychotherapy di Universitas Sultan Zainal Abidin agar bisa membuat sebuah produk yang bisa digunakan dalam upaya pembinaan maupun pembimbingan bagi WBP, misalkan buku, jurnal, dan lainnya,” jelasnya.

Pada tahun 2020, Wahyu juga menerbitkan dua buku yang diterbitkan secara nasional. Satu buku berjudul Kapita Selekta Pemasyarakatan yang ia gagas dan tulis bersama sejumlah PK lainnya dan dipersembahkan dalam peringatan Hari Bakti Pemasyarakatan. Buku kedua berjudul Psikologi Pemasyarakatan, buku pertama dalam bidang psikologi yang spesifik membahas Pemasyarakatan.

Pengembangan diri yang dilakukan oleh Wahyu turut didukung dan mendapatkan apresiasi dari internal maupun eksternal instansi. Dari Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, Wahyu mendapatkan penghargaan dari Direktur Jenderal Pemasyarakatan atas partisipasinya hingga masuk Top 10 The Future Leader dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.

“Saya bersyukur apa yang saya lakukan mendapatkan dukungan penuh dari pimpinan di Unit Pelaksana Tugas, kantor wilayah, maupun pusat. Ini memotivasi saya untuk terus bisa berkontribusi di Pemasyarakatan. Dalam hal pengurusan administratif, saya juga banyak dibantu sehingga dalam pengurusan prosesnya menjadi mudah dan lancar,” tambah Wahyu.

Kepala Bapas Pontianak, Iwan Darmawan, bangga kiprah Wahyu dapat memberikan energi positif bagi institusi Pemasyarakatan. Iwan juga mendukung penuh upaya Wahyu dalam pengembangan dirinya melalui beasiswa yang diberikan Pemda Nusa Tenggara Barat itu. “Alhamdulillah, salah satu PK kami bisa mengikuti tugas belajar ke Malaysia. Tentu bisa dijadikan motivasi PK lain untuk bisa maju lagi. Setelah selesai nanti, harapan saya Wahyu bisa lebih berkembang dengan mengaplikasikan ilmunya di pusat sehingga dapat lebih mewarnai Pemasyarakatan lagi,” harap Iwan.

Saat ini, Wahyu juga mengikuti kegiatan di pelbagai platform, seperti ASN Academy, workshop Good Government yang dilaksanakan YSEALI Malaysia, workshop media dari Filipina, dan lainnya. Bagi Wahyu, belajar adalah kunci dari semua yang sudah ia dapatkan hingga saat ini.

“Dua hal yang tidak boleh dilupakan setiap individu adalah belajar dan berbagi. Belajar menjadikan saya merasa tidak tahu apa-apa karena dengan belajar saya terus sadar ada banyak hal yang saya tidak tahu, sedangkan berbagi merupakan sarana untuk meningkatkan empati dan kepedulian. Dengan begitu, sebagai manusia saya akan merasa utuh, baik kaitannya dengan tugas saya sebagai ASN maupun tugas saya sebagai makhluk yang harus terus beribadah,” tutupnya.  (IR)

 

 

Kontributor: Bapas Pontianak

What's Your Reaction?

like
1
dislike
0
love
1
funny
1
angry
0
sad
0
wow
0