'Teh Rina', Cara Lapas Tabanan Jaga Kesehatan Mental Warga Binaan

Tabanan, INFO_PAS - Sebagai upaya menjaga kesehatan mental dan jiwa Warga Binaan, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Tabanan kembali menggelar kegiatan Therapy Stress Narapidana (Teh Rina), Kamis (17/7). Kegiatan ini menjadi ruang aman bagi Warga Binaan untuk mencurahkan isi hati dan beban pikiran melalui sesi konseling dengan psikiater.

Bertempat di Klinik Lapas, layanan Teh Rina kali ini difokuskan pada konseling individu, hasil kerja sama antara Lapas Tabanan dengan Departemen Psikiatri Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Udayana (Unud). Sebanyak tiga psikiater residen FK Unud hadir dalam kegiatan ini, yakni dr. Nawangsari, dr. Michael Surya, dan dr. Meryanggy Saiba.

Kepala Lapas Tabanan, Prawira Hadiwidjojo, menyampaikan, tekanan mental kerap dialami Warga Binaan akibat berbagai faktor, seperti perubahan lingkungan dan kondisi kelebihan penghuni (overcrowded). “Layanan Teh Rina merupakan bentuk kepedulian kami terhadap kesehatan jiwa Warga Binaan. Adaptasi terhadap lingkungan baru, jauh dari keluarga, dan kondisi hunian yang penuh sesak dapat menimbulkan stres, kecemasan, hingga depresi,” ujarnya.

Dokter Lapas, Luh Putu Tresnadewi, menambahkan bahwa pada layanan kali ini tercatat 13 Warga Binaan mengikuti sesi konseling. “Sebagian besar mengeluhkan sulit tidur, cemas, merasa bersalah, hingga kehilangan harapan. Setelah sesi konseling, mereka tampak lebih tenang dan terbuka,” jelasnya.

Salah satu Warga Binaan, Made, mengaku merasa lebih ringan usai menyampaikan isi hatinya kepada psikiater. “Awalnya saya merasa bingung dan sangat menyesali perbuatan saya. Setelah berdiskusi dengan psikiater, saya mulai bisa menerima keadaan dan termotivasi untuk memperbaiki diri,” ungkapnya.

Melalui layanan Teh Rina, Lapas Tabanan menegaskan komitmennya untuk tidak hanya fokus pada aspek pembinaan hukum, tetapi juga memberikan perhatian serius terhadap kesehatan mental Warga Binaan. (afn)

Kontributor: Humas Lapas Tabanan