Tingkatkan Kualitas Gitar, Lapas Rangkasbitung Datangi PT Sejin Lestari Furniture

Rangkasbitung, INFO_PAS - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Rangkasbitung terus menggenjot upaya dalam meningkatkan kualitas pembinaan, terutama dalam produksi pembuatan gitar. Hal ini dibuktikan lewat lawatan Kepala Lapas (Kalapas) Rangkasbitung, Budi Ruswanto, didampingi Kepala Subseksi Pembinaan, Eka Yogaswara, serta pembina kegiatan gitar dan pengrajin gitar gore ke PT Sejin Lestari Furniture, Citeras Kabupaten Lebak, Senin (8/3).

Rombongan Lapas Rangkasbitung disambut Kepala Bagian Personalia PT Sejin Lestari Furniture, Agus. Kepadanya, Kalapas mengutarakan maksud dan tujuan kunjungan ini sebagai upaya untuk berbagi pengalaman dengan PT Sejin Lestari Furniture yang merupakan produsen pembuat alat musik terkemuka yang memiliki omset miliaran rupiah.

“Salah satu pembinaan di Lapas Rangkasbitung adalah pembuatan gitar. Untuk meningkatkan kualitas serta bisa bersaing dengan produk ekspor dan pasar nasional, kami berkunjung ke sini,” ucap Budi seraya menyebut gitar gore sebagai mitra kerja yang selama ini hadir dalam kegiatan pembuatan gitar di Lapas Rangkasbitung.

Kepala Bagian Personalia PT Sejin Lestari Furniture, Agus, merasa tersanjung dan turut senang bisa sharing dengan jajaran Lapas Rangkasbitung. Sebagaimana diketahui, pandemi telah mengubah seluruh dinamika aspek kehidupan, termasuk di PT Sejin sendiri dari industri manufaktur, seperti produksi lemari, furniture, dan alat musik. “Divisi alat musiklah yang sampai saat ini memiliki pesanan yang stabil dan berdampak positif, berbeda dengan divisi produksi lain. Tentu kami mendukung kegiatan pembuatan gitar di Lapas Rangkasbitung,” ucapnya.

Usai berdiskusi dan tanya jawab, rombongan Lapas Rangkasbitung diajak oleh bagian personalia PT Sejin Lestari Furniture untuk mengunjungi divisi alat musik. Dalam kesempatan tersebut, Kepala Divisi Alat Musik, Dana Murwana, menyampaikan gambaran umum divisi alat musik PT Sejin Lestari Furniture dalam pembuatan alat musik, terutama pembuatan gitar dimana saat ini telah mampu berproduksi untuk keperluan ekspor.

“Prinsipnya, kami welcome. Selanjutnya, kami fleksibel apabila akan melakukan studi banding lebih detail melihat produksi gitar secara langsung di PT Sejin agar menjadi pengetahuan yang bisa digunakan dalam produksi pembuatan gitar di Lapas Rangkasbitung,” tuturnya.

Rombongan Lapas Rangkasbitung juga diajak melihat gudang produksi yang terletak di tempat terpisah. Rencananya, kegiatan studi banding ini akan dijadwalkan secara kontinyu. (IR)

Kontributor: Rahmat Setiawan