Tunjukkan Kepedulian, Sejumlah Pihak Salurkan Bantuan untuk WBP Lapas Kelas I Tangerang

Tangerang, INFO_PAS – Kepedulian masyarakat dan stakeholders terhadap Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Tangerang terus ditunjukkan. Pascamusibah kebakaran yang terjadi pekan lalu, bantuan terus berdatangan.

Hari ini, Selasa (14/9) Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Kelas I Tangerang menerima bantuan berupa sembilan bahan pokok dan kebutuhan harian lainnya, seperti bahan makanan, susu, pakaian, sabun mandi, sabun cuci, dan buku bacaan. Bantuan tersebut datang di antaranya dari Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Lampung, Yayasan Rise and Shine Ministry, Yayasan Al-Ummahat Bekasi, dan Komunitas XNapi.

Kepala Bidang Pembinaan Lapas Kelas I Tangerang, Johnson Manurung, menerima secara langsung bantuan tersebut. “Kami ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang sudah peduli dan berbagi dengan WBP di Lapas Kelas I Tangerang,” ucap Johnson.

Selain bantuan materiil, Rise and Shine Ministry juga memberikan pendampingan rohani bagi para WBP nonmuslim guna mempercepat pemulihan kondisi psikologis pascabencana. Sama halnya dengan Yayasan Al-Ummahat yang memberikan trauma healing bagi WBP muslim. “Ini merupakan salah satu bentuk solidaritas dan dukungan sosial dari teman-teman sekalian,” tutur Johnson.

Dengan adanya bantuan ini diharapkan dapat membawa perbaikan dan pemulihan terhadap kondisi para WBP Lapas Kelas I Tangerang.

Koordinator Rise and Shine Ministry, Pendeta John Manopo, mengatakan bahwa kegiatan pembagian sembako dan pembinaan kepribadian kepada WBP di Lapas Kelas I Tangerang sudah beberapa kali dilaksanakan. Kali ini, pihaknya berfokus pada pemberian trauma healing memulihkan kondisi para korban bencana kebakaran terutama kondisi psikis dan mental WBO.

Perwakilan Yayasan Al-Ummahat Bekasi, Hikmah Abdul Rohman, menerangkan pihaknya telah menjalin sinergi dengan Lapas Kelas I Tangerang dalam bidang pembinaan spiritual.

“Kami ikut membantu dan sedikit memberikan kebahagiaan teman-teman kita di Lapas Kelas I Tangerang yang mendapatkan musibah. Sejak tahun 2001 kami sudah menjadi mitra Lapas Kelas I Tangerang namun masih terbatas dalam kegiatan pembinaan spritual. Sekali lagi, ini adalah ketentuan Allah. Semoga dengan kesabaran ini Allah akan ganti dengan pahala yang lebih baik,” tuturnya. (prv)