VCT Pastikan WBP Rutan Kupang Terhindar dari HIV/AIDS
Kupang, INFO_PAS - Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Kupang melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap 125 Warga Binaan Pemasyaakatan (WBP), Sabtu (25/8). Pemeriksaan ini dilakukan untuk menghindari potensi penyebaran penyakit HIV/AIDS di Rutan Ambon. Kepala Rutan Kupang, Edwar Hadi, hadirmemantau jalannya pelaksanaan Voluntary Counseling Test (VCT) HIV/AIDS yang dilakukan oleh Tim TB-HIV Rutan Kupang. Sebelumnya, Tim telah melaksanakan screening atau pemeriksaan TB ketika meneriman tahanan baru. “Kami ingin memastikan kondisi kesehatan WBP dari potensi terjangkitnya virus ini. Maka, kami melakukan penyuluhan dan pemeriksaan ini seagai wujud pelayanan prima bagi para WBP untuk mendapatkan layanan kesehatan yang baik,†tutur Edward. Ia menjelaskan program kolaborasi TB-HIV merupakan komitmen Direktorat Jenderal (Ditjen) Pemasyarakatan dengan Global Fund New Funding Model yang juga didukung oleh Kementerian Kesehatan untukmencegah pen
Kupang, INFO_PAS - Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Kupang melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap 125Â Warga Binaan Pemasyaakatan (WBP), Sabtu (25/8). Pemeriksaan ini dilakukan untuk menghindari potensi penyebaran penyakit HIV/AIDS di Rutan Ambon.
Kepala Rutan Kupang, Edwar Hadi, hadirmemantau jalannya pelaksanaan Voluntary Counseling Test (VCT) HIV/AIDS yang dilakukan oleh Tim TB-HIV Rutan Kupang. Sebelumnya, Tim telah melaksanakan screening atau pemeriksaan TB ketika meneriman tahanan baru.
“Kami ingin memastikan kondisi kesehatan WBP dari potensi terjangkitnya virus ini. Maka, kami melakukan penyuluhan dan pemeriksaan ini seagai wujud pelayanan prima bagi para WBP untuk mendapatkan layanan kesehatan yang baik,†tutur Edward.
Ia menjelaskan program kolaborasi TB-HIVÂ merupakan komitmen Direktorat Jenderal (Ditjen) Pemasyarakatan dengan Global Fund New Funding Model yang juga didukung oleh Kementerian Kesehatan untukmencegah penyebaran HIV/AIDSdi kalangan narapidana yang rentan terinveksi.
[caption id="attachment_64530" align="aligncenter" width="300"]
VCT di Rutan Kupang[/caption]
Dijelaskan oleh Rini Woge selaku anggota Tim TB-HIV, metode VCT merupakan proses konseling pra testing, konseling post testing, dan testing HIV. “Metode VTC ini bisa membantu orang mengetahui status HIV sejak dini, sedangkan konseling pra testing memberikan pengetahuan tentang HIV. Selanjutnya manfaat testing, pengambilan keputusan untuk testing, dan perencanaan atas kondisi virus HIV yang akan dihadapi,†tuturnya.
Sementara itu, menurut anggota timl ainnya, Dewi Djira, hal ini merupakan kegiatan rutin yang dilakukan oleh pihak rutan yang sudah berjalan selama tiga tahun. “Kami sebelumnya telah mengikuti pelatihan yang diadakan oleh Ditjen Pemasyarakatan, khusus untuk menangani TB-HIV,†tambahnya.
Kegiatan ini diawali dengan penyuluhan mengenai HIV/AIDS dimana para WBP diberikan pengetahuan mengenai HIV/AIDS. Penyuluhan ini juga menekankan pada pencegahan penularan HIV serta tahapan terapi ARV.
“Kami sangat senang mendapatkan pengetahuan mengenai HIV dan pencegahanya. Jadi, kami bisa menjaga diri kami. Lebih baik kami mengetahui status HIV dari sekarang agar dapat cepat ditangai,†tutur salah satu WBP, Ardy.
Selanjutnya, sampel darah dari hasil VCT ini akan di periksa di laboratorium untuk mengetahui hasilnya dan sampai dengan saat ini pihak rutan masih bekerja sama dengan klinik VCT Sobat RSU Prof. Dr WZ Johanes untuk melakukan pemeriksaan laboratorium tersebut.
Kontributor: Frengky Kana
VCT di Rutan Kupang[/caption]
Dijelaskan oleh Rini Woge selaku anggota Tim TB-HIV, metode VCT merupakan proses konseling pra testing, konseling post testing, dan testing HIV. “Metode VTC ini bisa membantu orang mengetahui status HIV sejak dini, sedangkan konseling pra testing memberikan pengetahuan tentang HIV. Selanjutnya manfaat testing, pengambilan keputusan untuk testing, dan perencanaan atas kondisi virus HIV yang akan dihadapi,†tuturnya.
Sementara itu, menurut anggota timl ainnya, Dewi Djira, hal ini merupakan kegiatan rutin yang dilakukan oleh pihak rutan yang sudah berjalan selama tiga tahun. “Kami sebelumnya telah mengikuti pelatihan yang diadakan oleh Ditjen Pemasyarakatan, khusus untuk menangani TB-HIV,†tambahnya.
Kegiatan ini diawali dengan penyuluhan mengenai HIV/AIDS dimana para WBP diberikan pengetahuan mengenai HIV/AIDS. Penyuluhan ini juga menekankan pada pencegahan penularan HIV serta tahapan terapi ARV.
“Kami sangat senang mendapatkan pengetahuan mengenai HIV dan pencegahanya. Jadi, kami bisa menjaga diri kami. Lebih baik kami mengetahui status HIV dari sekarang agar dapat cepat ditangai,†tutur salah satu WBP, Ardy.
Selanjutnya, sampel darah dari hasil VCT ini akan di periksa di laboratorium untuk mengetahui hasilnya dan sampai dengan saat ini pihak rutan masih bekerja sama dengan klinik VCT Sobat RSU Prof. Dr WZ Johanes untuk melakukan pemeriksaan laboratorium tersebut.
Kontributor: Frengky Kana
What's Your Reaction?
