Wakil Bupati Bangka Tengah Janji Sediakan Rumah Dinas Petugas PAS

Jakarta, INFO_PAS – Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen PAS) dan Pemerintah Daerah Kabupaten Bangka Tengah membahas rencana pembangunan Rumah Tahanan Negara (Rutan) di Kab. Bangka Tengah, Jumat (17/06). Pemda Bangka Tengah menghibahkan tanah seluar 5 hektar yang berjarak 1 km dari pusat Pemerintahan. Dalam pertemuan tersebut Wakil Bupati Bangka Tengah Ibnu Saleh menuturkan bahwa Pemda telah menyiapkan lahan hibah seluas 5 hektar yang berdekatan dengan pusat perkantoran untuk lokasi pembangunan Rutan. “Kami beberapa waktu lalu pernah ke sini menyiapkan pemberian hibah lahan 5 Hektar, berjarak 1 km dari pusat perkantoran, dan 500 m dari permukiman penduduk,” ujarnya. DPRD Bangka Tengah Algafry Rahman siap untuk membantu menyediakan perlengkapan, pagar, dan rumah dinas petugas, hal tersebut diamini oleh Bupati Ibnu Saleh. “Tentunya DPRD membantu, tadi jika perlu rumah dinas perlu dibantu, pagarnya akan kita bangun , yang penting barang sudah ada terlebih dahulu, selebihnya akan kita support,” jelasnya. Sementara itu, Sekretaris Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Sesditjen PAS) Sri Puguh Budi Utami mengharapkan lahan hibah tersebut harus safety. Dengan jarak Rutan terdekat dari Bangka Tengah yang terletak di Sungai Liat sejauh 150 km dan data kriminal yang ada, dia menuturkan hal tersebut bisa menjadi rekomendasi. “Anggaran pemerintah tidak terlalu besar, kami fokus dan prioritas pada Lapas Rutan yang over load dan over crowded. Itu yang kita dorong untuk pembangunan cepat,” pungkasnya. Sri Puguh menambahkan jika Rutan di Bangka Tengah dibangun, hal tersebut dapat mengatasi permasalahan overkapasitas di Bangka Selatan. “Sungai liat over kapasitas 460 orang, padahal kapasitasnya hanya 286 orang. Ada kelebihan 186 %, ini bisa menjadi data dukung kami saat melakukan pembahasan,” kata Alumni Poltekip angkatan 19. Mantan Kepala Biro Perencanaan Kemenkumham tersebut menjelaskan mandat di KUHP adalah setiap kabupaten harus ada Rutan, untuk itu pembangunannya juga memerlukan konstruksi khusus. Investasi per orang bisa mencapai 120 juta rupiah per orang. “Jadi jika akan membangun kapasitas 150 orang di kalikan Rp 120 juta,” ujarnya.   Penulis:Fariz Nur