WBP Lapas Lhoksukon Dipastikan Nonreaktif TBC & HIV/AIDS

Lhoksukon, INFO_PAS – Seratus Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Lhoksukon melakukan pemeriksaan kesehatan dalam mengantisipasi risiko penyebaran penyakit Tuberculosis (TBC) dan Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immuno Deficiency Syndrome (HIV/AIDS), Selasa (24/3). Hasilnya, semua WBP dinyatakan nonreaktif TBC dan HIV/AIDS.

Screening TBC dan HIV/AIDS tersebut bekerja sama dengan Puskesmas Lhoksukon dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Aceh Utara. Proses pemeriksaan kesehatan itu dilakukan dengan cara pengambilan sampel darah terhadap masing-masing WBP oleh dokter beserta tim medis.

Kepala Lapas Lhoksukon, Yunaidi, menjelaskan Lapas dinilai sebagai tempat yang rentan terhadap penyebaran TBC dan HIV/AIDS. Untuk itu, screening kesehatan ini perlu dilakukan sebagai upaya antisipasi penularan penyakit antar WBP di lingkungan Lapas Lhoksukon. “Banyak WBP dari luar yang masih menjalani pergaulan bebas dan kemudian membawa virus mematikan itu ke dalam Lapas," terangnya.

Menurut Yusnaidi, kegiatan ini tidak akan berhenti di sini saja, namun pihaknya akan tetap melakukan pengawasan dengan cara pemeriksaan secara rutin dan berkala, baik kepada WBP baru maupun WBP lama. Ia pun berharap virus TBC dan HIV/AIDS di Lapas dapat terindentifikasi sehingga penyebarannya dapat diketahui dan dipantau.

"Bila ada yang positif, kami akan kerja sama dengan dinas terkait. Bahkan, bila perlu kami akan suplai obat dari luar sehingga risiko menular penyakit tidak berdampak ke WBP lainnya," katanya.

Selain pemeriksaan, Lapas Lhoksukon dan Dinkes Aceh Utara juga melakukan bimbingan konseling kepada WBP Lapas. Apabila ditemukan ada indikasi TBC atau HIV akan segera dilakukan penanganan lebih lanjut. “Terima kasih kepada semua pihak sehingga screening TBC di Lapas Lhoksukon dapat berjalan lancar dan tertib,” pungkas Yusnaidi. (IR)

Kontributor: Mahdi