WBP & Petugas Rasakan Manfaat Tradisi Sahur Lapas Nunukan

Nunukan, INFO_PAS – Waktu menunjukkan pukul 03.03 WITA. Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Nunukan pun menunjukkan aktivitas mengawali Ramadhan hari itu. Suara dari speaker masjid mulai membangunkan para penghuni lapas untuk segera bangun dan menyantap sahur. “Sahur......sahur.....sahur.....,” ucap Haryaji, Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) kasus penganiayaan yang dipercaya menjadi tamping Masjid Darrutaubah Lapas Nunukan, saat membangunkan WBP lainnya. Haryaji mengaku senang dengan tugas yang diembannya karena sangat bermanfaat bagi teman-temannya. Tak hanya saat sahur saja, Haryaji juga tak lupa mengingatkan waktu imsyak tanda waktu sahur usai sebelum ia mengumandangkan Adzan Shubuh. “Kami sangat senang dengan pemberitahuan-pemberitahuan tersebut sehingga dapat terbangun dari tidur dan makan sahur sebagai tenaga untuk bisa menjalankan puasa dengan baik di siang harinya,” tutur rekan WBP Haryaji, Anton. Rutinitas Haryaji tak hanya bermanfaat bagi Warga Binaan yang akan menjalani puasa esok harinya, namun juga bermanfaat bagi masyarakat di luar lapas. Pegawai Lapas Nunukan, Hendra, yang tinggal di depan lapas mengaku turut merasakan manfaat dari pemberitahuan yang kumandangkan Haryaji. “Sangat bermanfaat sekali tradisi membangunkan orang sahur yang dilakukan Haryaji, apalagi suaranya sangat merdu sehingga senang mendengarnya,” puji Hendra. Tradisi membangunkan sahur di Lapas Nunukan memang sudah dilaksanakan sejak Ramadhan tahun-tahun sebelumnya. Ini tak lepas dari kesepakatan yang diambil pihak lapas dan Ketua Masjid Darut Taubah Lapas Nunukan. Tak hanya itu, toleransi antar umat beragama di Lapas Nunukan juga berjalan dengan baik sehingga bagi WBP non Muslim tidak ada yang merasa terganggu tidurnya dengan tradisi tersebut.     Kontributor: Lapas Nunukan