Lapas Ambon Panen 18 Kg Selada Hidroponik Hasil Program Kemandirian

Lapas Ambon Panen 18 Kg Selada Hidroponik Hasil Program Kemandirian

Ambon, INFO_PAS – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Ambon kembali torehkan prestasi dengan panen 18 kg selada hidroponik hasil budidaya Warga Binaan, Selasa (5/8). Kegiatan ini merupakan bagian dari program ketahanan pangan nasional sekaligus upaya pembinaan keterampilan berkelanjutan bagi Warga Binaan.

Dengan memanfaatkan teknologi hidroponik, Lapas Ambon membudidayakan selada tanpa menggunakan media tanah, melainkan air yang diperkaya nutrisi khusus. Sistem ini terbukti efektif, terutama di lingkungan Lapas yang memiliki keterbatasan lahan. Selada tumbuh optimal dengan siklus panen sekitar 10–15 hari setelah semai, menandai keberhasilan panen berkelanjutan sejak program ini dimulai.

Pelaksana Harian Kepala Lapas Ambon, Andi Baso, menyampaikan budidaya hidroponik tidak hanya berkontribusi pada ketahanan pangan, tetapi juga menjadi sarana pemberdayaan Warga Binaan melalui keterampilan bertani modern. “Mereka bisa menerapkan ilmu yang diperoleh setelah bebas, bahkan membuka peluang usaha yang produktif,” pujinya.

Hasil panen kali ini akan didistribusikan ke supermarket ternama di Ambon serta dijual langsung kepada petugas Lapas dan keluarga Warga Binaan yang berkunjung. Langkah ini menjadi wujud transparansi pembinaan dan menunjukkan kepada masyarakat sebagai hasil nyata dari proses rehabilitasi di Lapas.

Lebih dari sekadar aspek ekonomi, kegiatan bertani ini juga memberikan dampak psikologis positif bagi Warga Binaan. Aktivitas menanam dan memanen terbukti mampu mengurangi stres, menumbuhkan rasa tanggung jawab, dan meningkatkan motivasi Warga Binaan untuk berubah. Efek terapeutik ini menjadi elemen penting dalam keberhasilan proses reintegrasi sosial.

Salah satu Warga Binaan inisial SW menyampaikan kisah menggugah. Ia kini mahir menjalankan seluruh tahapan budidaya selada hidroponik, mulai dari penyemaian, perawatan, pemanenan, hingga proses pengemasan untuk siap distribusi. Ketekunan dan semangat belajar yang ia tanamkan setiap hari membuahkan hasil yang nyata.

Dengan senyum penuh harapan, ia mengungkapkan rasa syukur karena mendapat kesempatan mengikuti program ini. “Program hidroponik di Lapas Ambon bukan hanya tentang menanam sayuran, tapi juga tentang menanam harapan. Saya belajar banyak. Bukan hanya teknik pertanian, tapi juga disiplin, kerja sama, dan rasa percaya diri. Saya yakin ilmu ini bisa saya bawa ke luar nanti untuk membuka peluang usaha dan mengubah masa depan saya,” tuturnya.

Secara terpisah, Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Maluku, Ricky Dwi Biantoro, menyampaikan dukungan penuh terhadap program pertanian yang berjalan di Lapas dan Rutan. “Kegiatan ini sejalan dengan Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan yang fokus pada pemberdayaan Warga Binaan untuk mendukung ketahanan pangan. Ini juga tindak lanjut dari Asta Cita Presiden RI dalam mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan,” pungkasnya.

Panen ini menjadi bukti bahwa di balik jeruji, masih ada ruang untuk tumbuh, berkarya, dan mempersiapkan masa depan yang lebih baik. Melalui program kemandirian seperti ini, Lapas Ambon tidak hanya membina, tetapi juga membuka jalan bagi Warga Binaan untuk menata hidup dengan kemampuan nyata dan semangat baru. (IR)

 

 

Kontributor: Lapas Ambon

What's Your Reaction?

like
1
dislike
0
love
1
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0