Lapas Bondowoso Desak KPU Segera Penuhi Surat Suara
Bondowoso -Â Lapas Klas II B Bondowoso mendesak agar KPU setempat segera memenuhi kekurangan surat suara untuk penghuni yang sudah masuk dalam daftar pemilih khusus (DPK).
"Kami minta kekurangan surat suara bagi DPK segera dicarikan solusi. Karena jika tidak, mereka akan kehilangan hak pilihnya," kata M. Hanafi, saat ditemui detikcom di sela-sela sosialisasi Pileg di kantornya, Senin (7/4/2014).
Kepala Lapas Bondowoso ini mengungkapkan, data terkini ada 196 orang penghuni lapas yang masuk dalam daftar pemilih tetap (DPT). Dari jumlah itu sekitar 50 orang diantaranya masuk dalam DPK.
"Hingga sekarang, pihak KPU belum memberi kepastian surat suara untuk mereka yang masuk dalam DPK tersebut," kata M. Hanafi,
Selain itu, M. Hanafi juga meminta agar pengiriman surat suara untuk DPK tidak terlalu dekat dengan batas akhir pencoblosan pada pukul 01.00 WIB.
"Kalau terlalu mepet waktunya, dikhawatirkan mereka tidak lagi bisa menggunakan hak pilihnya," i
Bondowoso -Â Lapas Klas II B Bondowoso mendesak agar KPU setempat segera memenuhi kekurangan surat suara untuk penghuni yang sudah masuk dalam daftar pemilih khusus (DPK).
"Kami minta kekurangan surat suara bagi DPK segera dicarikan solusi. Karena jika tidak, mereka akan kehilangan hak pilihnya," kata M. Hanafi, saat ditemui detikcom di sela-sela sosialisasi Pileg di kantornya, Senin (7/4/2014).
Kepala Lapas Bondowoso ini mengungkapkan, data terkini ada 196 orang penghuni lapas yang masuk dalam daftar pemilih tetap (DPT). Dari jumlah itu sekitar 50 orang diantaranya masuk dalam DPK.
"Hingga sekarang, pihak KPU belum memberi kepastian surat suara untuk mereka yang masuk dalam DPK tersebut," kata M. Hanafi,
Selain itu, M. Hanafi juga meminta agar pengiriman surat suara untuk DPK tidak terlalu dekat dengan batas akhir pencoblosan pada pukul 01.00 WIB.
"Kalau terlalu mepet waktunya, dikhawatirkan mereka tidak lagi bisa menggunakan hak pilihnya," imbuhnya.
Sementara itu Ketua KPU Bondowoso Hadi Esmanto menjelaskan, pihaknya segera mencari solusi untuk surat suara DPK di Lapas tersebut. Yakni, dengan mengambil kelebihan surat suara yang ada di TPS sekitar Lapas.
"Kami akan memanfaatkan alokasi kelebihan surat suara yang 2 persen di masing-masing dari masing-masing TPS," ujar Hadi Ismanto.
Hanya saja, karena surat suara tambahan untuk DPK rencananya akan diambilkan sisa dari TPS sekitar, maka bisa dipastikan pengiriman ke Lapas terancam terlambat. Sebab, pengambilan surat suara di TPS sekitar menunggu selesainya pencoblosan.
Sumber:Â http://news.detik.com/