Walau Puasa, WBP Lapas Ambon Tetap Semangat Ikuti Rehabilitasi Narkotika

Ambon, INFO_PAS - Berpuasa tidak menyurutkan semangat dan tekad Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) rehabilitasi sosial Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Ambon untuk lepas dari jerat kecanduan narkoba dan zat adiktif lainnya. Mereka tetap semangat saat mengikuti berbagai kegiatan pembinaan yang telah diprogramkan, Kamis (22/4).

Kepala Lapas Ambon, Saiful Sahri, mengatakan program rehabilitasi bertujuan menyelamatkan setiap individu, khususnya WBP Lapas Ambon, melalui proses perubahan perilaku akibat penyalahguna narkotika sehingga dapat bergerak positif serta memilki perilaku yang baik dan produktif. “Semoga melalui program ini peserta dapat memperbaiki diri dan bersih dari narkoba,” harapnya.

Sementara itu, Yolanda Litaay selaku tenaga pendamping sekaligus Program Manager mengatakan kegiatan rehabalitasi ini dilakukan setiap Senin-Kamis di dalam ruangan (in door), yaitu menerima materi dari tenaga rehabilitasi, games, menonton film film motivasi, dan lainnya. Sementara itu, setiap Jumat kegiatan rehabilitasi difokuskan di luar ruangan (out door), yaitu senam bersama dan kerja bakti. Selama bulan Ramadan, seluruh WBP Muslim juga diprogramkan untuk rutin salat berjamaah dan tahfiz.

“Hari ini kegiatan diisi dengan dinamika kelompok untuk mengasah kekompakan, kreativitas, dan ketelitian serta dapat meningkatkan EQ, IQ, dan SQ,” ungkap Yola.

Kegiatan rehabilitasi narkoba di Lapas Ambon diikuti 60 peserta selama enam bulan sejak Februari 2021 lalu. (baca: Buka Rehabilitasi Narkoba di Lapas Ambon, Kadivpas Inginkan Output & Outcome Jelas).

Tenaga rehabilitasinya berasal dari Badan Narkotika Nasional Provinsi Maluku dan internal Lapas Ambon yang terdiri dari dokter, konselor, psikolog, instruktur, dan tenaga kerohanian. Adapun metode yang digunakan adalah Therapeutic Community yang dikemas dalam bentuk ceramah, seminar, bimbingan rohani, konseling, dinamika kelompok, serta sejumlah kegiatan rekreasional lainnya. (IR)

Kontributor: Arwin R.