Warga Binaan Lapas Purwokerto Bangun Harapan Baru lewat Pengenalan Program Rehabilitasi Narkoba

Purwokerto, INFO_PAS - Lembaga Pemasyarakatan (Laps) Kelas IIA Purwokerto laksanakan pengenalan program rehabilitasi narkoba bagi Warga Binaan, Senin (11/8). Kegiatan ini bertujuan memberikan pemahaman menyeluruh terkait program rehabilitasi sekaligus membangun sikap kooperatif Warga Binaan dalam mengikuti seluruh tahapan yang telah direncanakan. Dengan adanya pengenalan ini, diharapkan peserta memahami manfaat, tujuan, dan mekanisme pelaksanaan rehabilitasi sehingga mampu menjalaninya dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab.

Selanjutnya, Warga Binaan mendapat pemaparan materi yang menjelaskan tujuan utama program. Mereka diberikan gambaran menyeluruh mengenai pembagian kategori rehabilitasi, yaitu kategori I dan kategori II, berikut tahapan yang akan mereka jalani. Penjelasan ini disampaikan dengan bahasa yang sederhana agar mudah dipahami, namun tetap tegas untuk menanamkan keseriusan dalam mengikuti program.

Selain penyampaian materi, kegiatan ini juga mencakup pengisian rekam rehabilitasi, pemeriksaan kesehatan, dan tes urine untuk memetakan kondisi awal para peserta. Setiap tahapan dilakukan secara tertib, diawasi petugas, dan diikuti dengan penuh perhatian oleh peserta. Suasana terpantau kondusif, dengan interaksi yang positif antara petugas dan Warga Binaan.

Kepala Lapas Purwokerto, Aliandra Harahap, menyampaikan program rehabilitasi tidak hanya berfokus pada pemulihan fisik, tetapi juga pembentukan kesadaran, kedisiplinan, dan perubahan pola pikir. "Dengan adanya kegiatan ini, kami berharap Warga Binaan mengikuti program ini dengan sungguh-sungguh sehingga menjadi awal dari langkah positif menuju kehidupan yang lebih baik setelah menjalani masa pidana," harapnya.

Bagi sebagian Warga Binaan, kegiatan ini memberikan harapan baru untuk memulai lembaran hidup yang berbeda. R, salah satu peserta, termotivasi untuk menjalani proses rehabilitasi ini secara penuh. “Saya merasa ini kesempatan besar buat saya. Selama ini saya hanya memikirkan keluar dari penjara, tapi sekarang saya sadar kalau yang penting adalah keluar dalam keadaan lebih baik dari sebelumnya,” ungkapnya.

Senada, peserta lain inisial A menyampaikan program ini membuatnya lebih memahami arti perubahan. “Dulu saya pikir rehabilitasi hanya soal kesehatan fisik, ternyata di sini kami juga diajarkan mengatur pikiran, emosi, dan cara menghadapi masalah tanpa narkoba,” tuturnya.

Program ini menjadi bagian penting dari proses pembinaan yang pada akhirnya diharapkan membantu mereka kembali ke masyarakat sebagai pribadi yang sehat, produktif, dan bebas dari jerat narkoba. Melalui kegiatan ini, Lapas Purwokerto berharap Warga Binaan memiliki gambaran jelas tentang alur pelaksanaan program, membentuk sikap kooperatif, dan menumbuhkan komitmen untuk mengikuti program rehabilitasi demi tercapainya proses pembinaan yang maksimal. (IR)

Kontributor: Lapas Purwokerto