Bapas Pati & Rutan Kudus Berbagi Ilmu Wujudkan WBK/WBBM

Bapas Pati & Rutan Kudus Berbagi Ilmu Wujudkan WBK/WBBM

Pati, INFO_PAS – Balai Pemasyarakatan (Bapas) Pati kedatangan rombongan dari Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kudus, yakni Ani Tut Wuri Handayani selaku Kepala Sub Seksi Pengelolaan Rutan Kudus beserta stafnya, Selasa (18/2). Mereka disambut Kepala Bapas Pati, Giyanto, beserta Ketua Kelompok Kerja (Pokja), Ketua Tim Pokja, dan anggota Tim Pokja Bapas Pati lainnya.  

 

“Mari kita sama-sama saling belajar, apa yang harus ditiru dari Bapas Pati, karena kami juga sama-sama baru mulai. Untuk verifikasi dari Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan HAM pun dilakukan dalam waktu yang sama,” tutur Giyanto.

 

Ia menambahkan tahapan-tahapan Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM) acuannya adalah Survei Indeks Kepuasan Masyarakat terlebih dulu. Setelah memenuhi syarat, kemudian direkomendasikan lalu diminta mempersiapkan segala sesuatunya.

 

“Kami baru memulai, agak bingung juga apa yang harus dilakukan. Jadi, kami berdiskusi dengan teman-teman dan melakukan studi tiru ke Rutan Wonogiri untuk mengetahui segala persiapan terutama langkah awal untuk persiapannya. Alhamdulillah, teman-teman Tim Pokja dalam waktu yang sangat singkat, dokumen Lembar Kerja Evaluasi (LKE) hampir 50% sudah kami siapkan. Semoga dalam waktu yang tidak terlalu lama lagi semua dokumen bisa lengkap dan segera di-upload,” harap Giyanto.

Sementara itu, Ani Tut Wuri Handayani mewakili Rutan Kudus menyampaikan rasa terima kasih Bapas Pati atas penerimaannya. Ia mengakui Rutan Kudus masih tertinggal dari Bapas Pati yang telah lebih dulu memulai persiapan WBK/WBBM. "Mohon penjelasan berdasarkan pengalaman dari Bapas Pati, langkah-langkah awal apa yang harus kami lakukan. Sebelum pokja terbentuk, ada langkah apa saja sampai munculnya Surat Keputusan Pokja dan seterusnya,” pintanya.

 

Ani menilai pihaknya harus berlari cepat mengingat waktunya yang terlalu singkat, tapi tetap harus diselesaikan. “Kami mohon bantuan, lebih tepatnya langsung belajar ke dokumen LKE, persiapan apa saja yang harus kami tempuh,” terangnya.

 

Pada akhir pertemuan, Kepala Bapas Pati berharap Karesidenan Pati dapat duduk bersama, berdiskusi, dan maju bersama untuk mewujudkan WBK/WBBM. “Kalau bukan kita yang memulai, siapa lagi karena WBK merupakan syarat satuan kerja yang harus diterapkan. Tanpa diperintah pun tetap harus diwujudkan karena kita bekerja tidak boleh seperti raja yang harus selalu dilayani, tetapi harus melayani,” pesan Giyanto.

 

 

 

Kontributor: Bapas Pati

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0