Batik L'Prado Pesona Kawanua LPP Manado Resmi Diluncurkan

Batik L'Prado Pesona Kawanua LPP Manado Resmi Diluncurkan

Manado, INFO_PAS - Kolaborasi apik tarian batik dan ekspresi dance oleh petugas dan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas IIB Manado berhasil menarik perhatian dalam acara  peluncuran Batik L’Prado, Senin (18/10) malam. Berlangsung di lapangan tengah Lapas Perempuan Manado, berbagai variasi batik ditampilkan dalam fashion show yang disaksikan langsung oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, Heni Yuwono, Pelaksana Tugas Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kanwil Kemenkumham) Sulawesi Utara, Jonny Pesta Simamora, jajaran Pimpinan Tinggi Kanwil Kemenkumhahm Sulawesi Utara, serta dihadiri secara virtual oleh Direktur Hak Cipta Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI), Dr. Syarifuddin, dan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemasyarakatan di Indonesia. 

“Mari kita ubah mindset bahwa di Lapas bukan sekedar menunggu waktu bebas, tapi diisi kegiatan positif yang membawa manfaat di kemudian hari bagi WBP. Kami sangat bangga melihat hasil karya WBP yang sangat luar biasa. Apresiasi tinggi untuk jajaran Kanwil Kemenkumham Sulawesi Utara,” ujar Heni sesaat sebelum meluncurkan produk Batik L’Prado. 

Ia juga meminta agar segera dijalin kemitraan dengan dinas terkait dalam hal pemasaran produk. Penentuan harga yang sesuai pasar juga diperlukan sebagai salah satu strategi pemasaran agar masyarakat dapat menjangkau produk lebih mudah.

“Hasil penjualan akan sangat bermanfaat bagi kita semua. WBP mendapat premi, negara mendapatkan Penerimaan Negara Bukan Pajak untuk memperkuat bidang ekonomi. Sesuai arahan Direktur Jenderal Pemasyarakatan, saat ini kita memiliki slogan Back to Basic. WBP harus diberi pelatihan apapun itu yang bermanfaat sebagai bekal mereka ketika bebas,” tambah Heni.

Sementara itu, Jonny Pesta Simamora mengungkapkan bpeluncuran ini adalah salah satu upaya untuk mengenalkan dan mempromosikan batik L’Prado yang dirangkaikan dengan pameran hasil karya WBP se-Sulawesi Utara. Beberaa produk yang dipamerkan antara lain hasil pertanian, tata boga, karya seni, hingga mebel.

“Kita perlu meyakinkan bahwa produk WBP di sini dapat dipakai masyarakatan dan bernilai ekonomis. Harapannya ke depan UPT Pemasyarakatan di Sulawesi Utara dapat mengoptimalkan kegiatan pembinaan bagi WBP dengan sumber daya yang ada,” harap Jonny.

Terkait batik yang diluncurkan, Kepala Lapas (Kalapas) Perempuan Manado, Gayatri Rachmi Rilowati, menyampaikan batik buatan WBP tersebut merupakan kolaborasi antara teknik membatik dari Pulau Jawa dengan motif berasal dari kearifan lokal di Sulawesi Utara yang telah dicatatkan hak ciptanya di DJKI Kemenkumham. Bahkan, ada dua motif batik yang dicatatkan dirancang langsung oleh Kalapas Perempuan Manado, yaitu motif Satwa Puspa Kawanua yang mengambil dari daun Woka khas Minahasa, Tarsius, dan Manguni yang merupakan satwa khas Sulawesi utara dan motif Pesona Kawanua yang cenderung dipenuhi dengan bunga-bunga dan motif sisik ikan mujair khas Minahasa. (DZ)

What's Your Reaction?

like
1
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0