Ilustrasi. (Foto: Margaret Puspitarini/Okezone) |
TANGERANGÂ - Pengelola Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Istimewa Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Anak Pria, Tangerang, Sutari mengatakan bahwa para peserta ujian nasional (UN) 2014 yang di antaranya Anak Didik Lapas (Andikpas) dan para warga binaan lapas, tetap mengenakan seragam sekolah selama mengikuti proses UN.
Terlihat pula peserta perempuan dalam ujian sistem paket C setara SMA ini yang dapat juga diikuti oleh masyarakat luas.
"Untuk formal, siang menggunakan seragam sekolah, ada juga wanita yang ikut dari luar lapas masyarakat umum," ujar Sutari, di Lapas Anak Pria, Tangerang, Senin (14/4/2014).
Disebutkannya, jumlah peserta UN di Lapas tersebut sebanyak 38 anak, di mana 17 anak di antaranya merupakan Andikpas, tujuh orang dari lapas Kelas I, serta 14 anak lainnya merupakan peserta didik dari PKBM.
PKBM merupakan wadah untuk
Ilustrasi. (Foto: Margaret Puspitarini/Okezone) |
TANGERANGÂ - Pengelola Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Istimewa Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Anak Pria, Tangerang, Sutari mengatakan bahwa para peserta ujian nasional (UN) 2014 yang di antaranya Anak Didik Lapas (Andikpas) dan para warga binaan lapas, tetap mengenakan seragam sekolah selama mengikuti proses UN.
Terlihat pula peserta perempuan dalam ujian sistem paket C setara SMA ini yang dapat juga diikuti oleh masyarakat luas.
"Untuk formal, siang menggunakan seragam sekolah, ada juga wanita yang ikut dari luar lapas masyarakat umum," ujar Sutari, di Lapas Anak Pria, Tangerang, Senin (14/4/2014).
Disebutkannya, jumlah peserta UN di Lapas tersebut sebanyak 38 anak, di mana 17 anak di antaranya merupakan Andikpas, tujuh orang dari lapas Kelas I, serta 14 anak lainnya merupakan peserta didik dari PKBM.
PKBM merupakan wadah untuk belajar yang tidak dapat menggelar ujian secara mandiri, sehingga pihak PKBM meminta izin untuk menitipkan peserta didiknya agar dapat mengikuti ujian. Ujian yang ditempuh peserta tidak berbeda dengan peserta UN dari segi naskah soal dan kurikulum pembelajarannya, hanya status kelulusannya sebagai lulusan paket C.
Peserta Andikpas dalam seminggu mengikuti belajar mengajar di kelas dan bimbingan belajar sebagai ekstrakurikuler yang berusia 14-18 tahun.
Menurut Sutari, anak-anak semangat mengikuti UN meski pendidikan yang diterapkan dipaksakan, sedangkan pelatihan soal seperti Try Out (TO) diterapkan sebagai Pendalaman Materi (PM).
"Yang 17 orang ada bimbingan seminggu empat hari belajar di kelas, dua hari buat ektrakurikuler, bikin pengayaan soal-soal TO sehari tiga mata pelajaran (Mapel), jurusannya semua IPS," jelasnya. (ade)
Sumber : indohub.com