“Dari Narapidana Menjadi Wirausaha”, Warga Binaan Lapas Perempuan Palu Sukses Produksi Coklat

“Dari Narapidana Menjadi Wirausaha”, Warga Binaan Lapas Perempuan Palu Sukses Produksi Coklat

Sigi, INFO_PAS — Upaya pembinaan kemandirian bagi Warga Binaan kembali membuahkan hasil. Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas III Palu berhasil jalankan pelatihan vokasional pengolahan coklat dengan capaian membanggakan. Pada kegiatan yang dilaksanakan Sabtu (29/11) di Dapur Coklat Lapas Perempuan Palu tersebut, untuk pertama kalinya, para Warga Binaan sukses memproduksi coklat hasil karya sendiri dan langsung mendapatkan respon positif dari masyarakat.

Pelatihan yang mengangkat tema “Dari Narapidana Menjadi Wirausaha” ini merupakan bentuk kerja sama Lapas Perempuan Palu dengan Farmtisan Lestari Berjaya sebagai mitra pembimbing. Melalui program tersebut, para Warga Binaan dibekali keahlian dasar dalam pengolahan coklat, mulai dari proses produksi, pengemasan, hingga keterampilan pemasaran.

Kepala Lapas Perempuan Palu, Yoesiana, menyampaikan keberhasilan ini menjadi bukti nyata bahwa pembinaan keterampilan mampu memberikan kesempatan kedua bagi Warga Binaan untuk bangkit dan mandiri setelah bebas. “Kami ingin memastikan setiap Warga Binaan memiliki kemampuan yang bisa digunakan sebagai bekal kehidupan. Harapan kami, mereka menjadi pelaku usaha mandiri setelah selesai menjalani masa pidana,” harapnya.

Terkait keberhasilan produksi perdana ini, Kepala Subseksi Pembinaan, Effendy, memberikan apresiasi atas semangat belajar Warga Binaan. “Capaian ini sangat membanggakan. Mereka belajar dengan cepat, tekun, dan hasilnya langsung mendapat respons positif dari pasar. Kami akan terus mendukung mereka dalam meningkatkan kualitas produksi,” janjinya.

Hasil produksi perdana langsung menunjukkan antusiasme yang tinggi. Sebanyak 40 pcs coklat yang dibuat Warga Binaan langsung habis diborong pembeli tak lama setelah dipasarkan. Pencapaian tersebut memberikan motivasi besar bagi para peserta pelatihan untuk terus mengasah kemampuan dan meningkatkan kualitas produksi.

Pemateri Farmtisan Lestari Berjaya, Fatima Iskandar, turut menyatakan kebanggaannya terhadap dedikasi peserta selama mengikuti pelatihan. “Warga Binaan memiliki potensi besar. Kami melihat komitmen mereka untuk berubah dan belajar hal baru. Kami berharap pelatihan ini menjadi pijakan awal untuk membuka peluang usaha setelah mereka kembali ke masyarakat,” ucapnya.

Program pembinaan berbasis kewirausahaan ini diharapkan membuka peluang baru bagi Warga Binaan ketika mereka kembali ke tengah masyarakat. Selain meningkatkan rasa percaya diri, keahlian yang diperoleh juga menjadi modal penting untuk memulai usaha dan menciptakan kehidupan yang lebih baik.

Dengan capaian tersebut, Lapas Perempuan Palu terus berkomitmen menjadikan pembinaan sebagai sarana perubahan dan pemberdayaan. Manisnya coklat yang dihasilkan tidak hanya terasa pada produk, tetapi juga pada harapan dan masa depan yang kini makin terbuka bagi Warga Binaan. (IR)

 

 

Kontributor: LPP Palu

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0