Desk Evaluasi Pembangunan Zona Integritas, Ditjenpas Siap Tingkatkan Kualitas Pelayanan Publik

Jakarta, INFO_PAS – Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) siap melakukan evaluasi menyeluruh dan berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik. Hal tersebut merupakan tindak lanjut dari verifikasi lapangan dan desk evaluasi yang dilakukan oleh Tim Penilai Internal (TPI) dari Inspektorat Jenderal Kementerian Hukum dan Hak Aasi Manusia (Itjen Kemenkumham) atas Pembangunan Zona Integritas (ZI) di Ditjenpas, Jumat (21/6).
"Kami mencatat, harus ada perbedaan pelayanan dan inovasi antara predikat Wilayah Bebas dari Korupsi dengan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM). Untuk itu, kami akan mendorong inovasi unggulan yang terukur dan berdampak bagi pengguna layanan," ujar Direktur Pembinaan Narapidana dan Anak Binaan Ditjenpas, Erwedi Supriyatno.
Di sisi lain, Ditjenpas mendapatkan masukan bahwa pelayanan prima bukan semata-mata tanggung jawab petugas layanan, tetapi seluruh jajaran mulai dari pimpinan tinggi sampai pegawai terkecil harus ramah dan siap memberikan pelayanan. Oleh karena itu, pelatihan kepada petugas layanan perlu diadakan secara berkala.
"Perbaikan atas temuan, masukan, dan saran yang diberikan oleh TPI akan selalu dilakukan sehingga ada perubahan ke arah yang lebih baik lagi. Hal ini tentu menjadi tanggung jawab bersama dengan Tim ZI sebagai motor penggerak perubahan menuju pengembangan yang lebih berdampak," ucap Erwedi.
Dalam kegiatan verifikasi dan desk evaluasi tersebut, rombongan TPI dipimpin langsung oleh Inspektur Wilayah I Itjen Kemenkumham, Ika Yusanti. Kegiatan ini pun dihadiri oleh Direktur Pembinaan Narapidana dan Anak Binaan, Direktur Pengamanan dan Intelijen, Direktur Teknologi Informasi dan Kerja Sama Pemasyarakatan, serta Tim Kerja Pembangunan ZI menuju WBBM Ditjenpas.
"Kami menilai secara umum bahwa budaya pelayanan prima dan pelayanan yang ramah (hospitality service) telah terbangun dalam pelayanan publik Ditjenpas. Hal tersebut dapat ditunjukkan melalui kesigapan dan keramahan petugas layanan, mulai dari petugas keamanan sampai petugas loket di ruang pelayanan," ujar Ika.
Dalam upaya pembangunan ZI menuju WBBM, penilaian dilakukan melalui survei lapangan langsung dengan indikator utama pada pelayanan dan integritas. Adapun metode yang digunakan, antara lain pengamatan, wawancara, mistery shopping, dan sampling satuan kerja. Secara khusus, TPI telah melakukan pengamatan seminggu sebelum pelaksanaan desk evaluasi dengan menggunakan metode mistery shopping dan wawancara terselubung.
Selain penilaian terhadap pelayanan dan integritas pegawai, indikator lain yang menjadi catatan adalah inovasi pelayanan publik yang terintegrasi. Inovasi pelayanan harus menunjukkan peningkatan kecepatan waktu penyelesaian, kemudahan mekanisme dan prosedur, serta peningkatan kualitas layanan yang diberikan. (mri)
What's Your Reaction?






