Gandeng Dinkes, Lapas Banyuwangi Gelar Skrining TBC bagi Warga Binaan

Gandeng Dinkes, Lapas Banyuwangi Gelar Skrining TBC bagi Warga Binaan

Banyuwangi, INFO_PAS – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Banyuwangi gelar skrining Tuberkulosis (TBC) bagi seluruh Warga Binaan mulai tanggal 9-14 September 2023. Bekerja sama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Banyuwangi, skrining Active Case Finding (ACF) TBC ini merupakan program dari Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas). 

Metode skrining yang yang digunakan adalah Intervensi Chest X Ray (rontgen dada). Pelaksanaan skrining CXR dilakukan oleh tim dari Dinkes Banyuwangi yang juga bekerja sama dengan tim vendor X-Ray Tirta Medical Center.

“Skrining TBC dengan intervensi rontgen dada bertujuan mengoptimalkan angka penemuan kasus TBC secara aktif dan masif pada kelompok komunal yang berisiko tinggi atau rentan terhadap penularan,” ujar Kepala Lapas Banyuwangi, Wahyu Indarto, Rabu (13/9).

Wahyu menyebut setiap Warga Binaan dilakukan tiga tahapan pemeriksaan, yaitu skrining gejala, skrinng CXR, dan pemeriksaan TCM. “Skrining gejala dilakukan secara mandiri oleh petugas kesehatan Lapas Banyuwangi,” jelasnya.

Lebih lanjut, Wahyu menjelaskan Lapas menjadi salah satu lingkungan yang rentan terhadap penularan TBC dikarenakan penuhnya penghuni dan jangka waktu kebersamaan dari Warga Binaan yang terbilang cukup lama. Lapas Banyuwangi sendiri saat ini dihuni 991 orang dengan kapasitas idealnya seharusnya hanya dihuni 260 orang.

Nantinya, jika terdapat Warga Binaan yang terindikasi adanya infeksi TBC, maka akan dilakukan pemeriksaan dan pengobatan lebih lanjut. Mereka juga akan ditempatkan di kamar khusus untuk perawatan selanjutnya sehingga memudahkan perawatan dan pengobatan serta mencegah penularan pada Warga Binaan lain.

Wahyu menegaskan akan mendukung penuh program pemerintah dalam memutus rantai penularan penyakit TBC, khususnya di lingkungan Lapas. “Kami sampaikan bahwa pengobatan TBC ini ditanggung oleh pemerintah. Asal patuh terhadap prosedur pengobatan, penyakit TBC bisa disembuhkan,” ungkapnya.

Pengelola Program TBC Dinkes Banyuwangi, Abdullah Zaini, menyampaikan apresiasi terhadap program skrining TBC yang dilakukan oleh Ditjenpas, khususnya pada pelaksanaan di Lapas Banyuwangi. Menurutnya, skrining TBC yang dilakukan secara massal dapat menjadi salah satu upaya dalam memutus rantai penularan penyakit TBC.

“Skrining TBC dapat dengan cepat menemukan siapa saja yang terindikasi terinfeksi TBC sehingga memudahkan untuk melakukan perawatan dan pengobatan lanjutan,” pungkas Zaini. (IR)

 

Kontributor: Lapas Banyuwangi
 

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0