Jajaran Pemasyarakatan Khidmat Peringati Maulid Nabi Muhammad SAW
Sinjai, INFO_PAS - Rumah Tahanan Negara (Rutna) Kelas IIB Sinjai gelar peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1444 Hijriah, Sabtu (15/10). Acara tersebut dirangkaikan dengan peresmian tempat wudu dan perluasan Masjid Baabuttaubah Rutan Sinjai.
Bertema “Dengan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1444 Hijriah/2022 Masehi Kita Tingkatkan Iman dan Taqwa untuk Membangun Pemasyarakatan yang Lebih PASTI”, acara ini dihadiri langsung oleh Kepala Divisi Pemasyarakatan (Kadivpas) Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Sulawesi Selatan, Suprapto, didampingi Ketua Paguyuban Ibu-Ibu Pemasyarakatan Sulawesi Selatan, Sri Suprapto. Kegiatan diawali dengan pengguntingan pita oleh Kadivpas didampingi Kepala Rutan (Karutan) Sinjai, Muhammad Ishak.
Ishak berharap terlaksananya peringatan ini menjadi momentum bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) untuk mengokohkan nilai-nilai spiritual dan pendekatan diri kepada Allah SWT. “Semoga WBP meneladani akhlak Nabi Muhammad SAW sehingga kelak saat bebas membuka lembaran baru menjadi pribadi yang lebih baik,” harapnya.
Sementara itu, Kadivpas menyebut peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW bukan sekadar perayaan, namun lebih dihayati maknanya dalam kehidupan sehari-hari. “Bersyukur pada hari yang berbahagia ini kita masih diberikan kesehatan untuk bersilaturahmi menjaga persaudaraan dan merupakan suatu peningkatan ilmu," tutur Suprapto seraya berpesan kepada seluruh WBP agar selalu berkelakuan baik sehingga program pembinaan rohani Islam berjalan dengan lancar dan bervariasi selama berada di Rutan Sinjai.
Selanjutnya, acara diisi dengan ceramah oleh Ustaz Syahrudin. Ia mengajak seluruh jamaah yang hadir agar berbahagia memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW karena kelak akan mendapatkan surga Allah SWT.
Di tempat berbeda, Rutan Kelas IIA Ambon juga peringati Maulid Nabi Muhammad SAW, Sabtu (15/10). Bertempat di Masjid At-Taubah Rutan Ambon, acara ini mengusung tema “Jadikan Peringatan Maulid Nabi Sebagai Momen Meningkatkan Keimanan dan Ketaqwaan Kepada Allah SWT”.
Kepala Subseksi Pengelolaan, Ali Sia, selaku Ketua Majelis Taklim Rutan Ambon mengucapkan terima kasih kepada ustaz yang sudah bersedia hadir guna memberikan tausiah kepada WBP dan seluruh petugas yang sudah saling membantu melaksanakan acara ini. “Semoga WBP menjadi pribadi yang lebih baik lagi dan kekeluargaan kita selalu terjalin dengan baik,” harapnya.
Sementara itu, Karutan Ambon, Jose Quelo, mengatakan momentum perayaan Maulid Nabi harus menjadi titik balik bagi WBP untuk menjadi orang yang lebih baik lagi. Selanjutnya, ia menyerahkan satu speaker aktif untuk Masjid At-Taubah.
“Jadikan masjid ini sebagai tempat belajar, beribadah dengan rajin, dan selalu berdoa agar selalu dimudahkan semua urusannya oleh Allah SWT. Jalani proses pembinaan dengan baik dan jangan pernah berbuat kesalahan,” pesan Jose.
Selanjutnya, Ustaz Husain Sahiri yang bertindak sebagai penceramah menjelaskan sifat dan kepribadian Rasulullah harus kita teladani dalam kehidupan sehari hari mulai dari cara berbicara hingga bertindak. “Semoga ke depannya kita menjadi pribadi yang lebih baik dan berguna bagi masyarakat,” harapnya.
Ustaz Husain juga mengajak WBP agar selalu menjaga hubungan baik dengan Allah, dengan sesama manusia, dengan alam semesta, serta jaga persatuan dan kesatuan. Buang semua kelakuan buruk untuk kehidupan yang lebih baik.
“Ikuti semua aturan di Rutan, beribadahlah dengan taat, serahkan semua masalah kepada Allah SWT, jadilah pribadi yang lebih baik lagi, dan jangan pernah berbuat kesalahan lagi,” pesan Ustaz Husain.
Masih dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Namlea gelar peringatan yang sama, Senin (17/10) di Masjid Al-Akhyar. Peringatan yang dihadiri petugas dan WBP itu berlangsung khidmat dengan lantunan syiar dan salawat yang dipersembahkan langsung oleh WBP Lapas Namlea.
Dalam kesempatan itu, Ilham selaku Kepala Lapas (Kalapas) Namlea menyampaikan Maulid Nabi Muhammad SAW memiliki arti dan makna mendalam, terutama dalam meneladani budi pekerti dan akhlak Rasulullah dalam kehidupannya. “Mari kita lantunkan salawat dan salam kepada panutan kita selama hidup kita agar selalu diberikan syafaat oleh-Nya selama di dunia maupun akhirat," ajaknya.
Menurut mantan Kalapas Bandanaira itu, peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW jangan hanya dijadikan momentum sebagai perayaan hari besar saja, tetapi dimaknai oleh seluruh petugas dan WBP sebagai sarana perekat dalam meningkatkan kebersamaan dan kekeluargaan sesuai temanya, yakni "Mempererat Silaturahmi ala Rasulullah SAW". "Mari kita jadikan momentum Maulid Nabi Muhammad SAW sebagai sarana untuk makin mempererat tali persaudaraan antar petugas maupun WBP. Kebersamaan haruslah terjalin dengan baik di antara kita semua demi kebaikan Lapas Namlea yang kita cintai ini," pinta Ilham.
Ia juga mengatakan perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW merupakan salah satu wujud pembinaan kerohanian terhadap WBP. Keimanan dan ketaqwaan haruslah ditingkatkan bagi WBP selama menjalani pidana di Lapas.
"Lapas adalah tempat WBP untuk berubah menjadi lebih baik. Semua aspek, baik rohani maupun jasmani, diperbaiki di sini agar WBP menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya, khususnya dalam hal iman dan taqwa. Oleh karenanya, setiap peringatan hari-hari besar keagamaan maupun pembinaan kerohanian, kami berharap WBP lebih mendekatkan diri dengan Tuhan," pungkas Ilham.
Dari Palu, Anak Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Palu tampilkan kesenian musik hadroh dan marawis pada peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, Senin (17/10) di Bangsal Garuda Kanwil Kemenkumham Sulawesi Tengah. Penampilan tersebut adalah bukti nyata berhasilnya program pembinaan di LPKA Palu yang sangat konsen pada pengembangan sikap dan perilaku Anak.
Kepala LPKA Palu, Revanda Bangun, berharap Anak senantiasa mengikuti setiap sifat dan perilaku yang telah dicontohkan Nabi Muhammad SAW sebagai pembawa dakwah Islam yang Rahmatan Lil Alamin. “Kami sangat bersyukur atas penampilan mereka. Ini akan kami ditingkatkan. Kami pun akan terus mendorong agar seluruh Anak mengambil hikmah dari peringatan ini. Kami berharap mereka terus meneladani Nabi Muhammad SAW,” harapnya.
Pada kesempatan tersebut, Kepala Kanwil Kemenkumham Sulawesi Tengah, Budi Argap Situngkir, berharap peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW menjadi momen bagi seluruh jajarannya agar lebih meningkatkan kinerja dengan berlandaskan sifat-sifat terpuji yang dimiliki Nabi Muhammad SAW. “Kita harus meneladani sifat Nabi Muhammad SAW, yakni Shiddiq, Amanah, Tabligh, dan Fatanah. Kita harus bawa sifat-sifat itu ke dalam pekerjaan kita. Mari bangun kementerian ini dengan bekerja sebaik-baiknya,” ajaknya.
Selanjutnya, Ustaz Adrian selaku penceramah berharap momentum tersebut menambah kebersamaan dan kesatuan bagi seluruh keluarga besar Kanwil Kemenkumham Sulawesi Tengah. “Nabi Muhammad SAW adalah manusia terbaik di dunia. Beliau sangat mencintai segala perbedaan. Kita pun harus demikian, jangan mudah terpecah belah karena perbedaan ini,” ucapnya.
Di akhir kegiatan, seluruh peserta peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW melanjutkan kegiatan dengan berebut aneka telur yang telah terhias di pohon pisang kreasi dari setiap bidang di Kanwil Kemenkumham Sulawesi Tengah.
Sebelumnya, grup hadroh WBP Lapas Kelas IIA Cilegon berpartisipasi untuk mengiringi salawatan dalam acara Istigasah Kubro dan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Acara ini berlangsung di lapangan utama Paguyuban Warga Kareo Panjang, Desa Sukamanah, Serang, Kamis (13/10) malam.
Kalapas Cilegon, Sudirman Jaya, mengapresiasi acara yang digelar Panitia Peringatan Hari Besar Islam Maulid Nabi bersama Ikatan Remaja Kareo Panjang tersebut. "Masyarakat sangat merindukan kegiatan kerohanian seperti ini. Terima kasih untuk panitia yang telah mengundang WBP kami. Menjalani masa pidana di penjara tidak menghalangi WBP untuk berpartisipasi pada setiap acara yang digelar masyarakat," ujar Sudirman.
Seraya menikmati seluruh rangkaian kegiatan, Sudirman mengatakan banyak nilai positif yang dapat diambil dalam peringatan ini. "Peringatan Maulid Nabi tak hanya menyirami rohani dan meningkatkan keimanan kita kepada Tuhan, namun juga mempererat rasa persaudaraan sesama umat Muslim," urainya.
Gelaran tersebut menjadi semarak karena memadukan pertunjukan seni hadroh dan religi. Tak hanya itu, kehadiran dai kondang Gus Miftah pun menjadi yang paling ditunggu. Gus Miftah naik ke atas panggung memberikan tausiah dan memimpin salawat. Panitia sengaja menghadirkan Gus Miftah karena dinilai memiliki gaya kekinian dalam berdakwah sehingga harapannya yang disampaikan lebih mudah diterima masyarakat, apalagi dipadukan dengan kesenian. (IR)
Kontributor: Rutan Sinjai, Rutan Ambon, Lapas Namlea, LPKA Palu, Lapas Cilegon