Kakanwil Lepas Ekspor Coco Rope Karya Warga Binaan Lapas Sragen ke Belgia

Kakanwil Lepas Ekspor Coco Rope Karya Warga Binaan Lapas Sragen ke Belgia

Sragen, INFO_PAS – Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) Jawa Tengah (Jateng), Mardi Santoso, secara simbolis melepas ekspor perdana produk Coco Rope ke Belgia, Rabu (30/07). Produk tali sabut kelapa hasil karya Warga Binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Sragen ini digunakan sebagai mainan ramah lingkungan untuk hewan peliharaan seperti anjing dan kucing.

Dalam sambutannya, Mardi Santoso mengapresiasi langkah inovatif jajaran Lapas Sragen yang berhasil mendorong hasil pembinaan kemandirian Warga Binaan menembus pasar ekspor. Ia menyebut kegiatan ini sebagai bagian dari keberhasilan nasional dalam menciptakan Warga Binaan yang produktif dan berdaya saing global.

“Ekspor Coco Rope ini membuktikan bahwa Warga Binaan mampu menghasilkan produk bernilai ekonomi tinggi yang layak bersaing di pasar internasional. Ini adalah implementasi langsung dari Program Akselerasi Bapak Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, khususnya dalam aspek peningkatan pendayagunaan warga binaan untuk menghasilkan produk unggulan UMKM,” ujar Mardi.

Acara pelepasan ekspor turut dihadiri Forkopimda Sragen, para pemangku kepentingan, serta Kepala Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatan se-Karesidenan Surakarta. Kegiatan dibuka dengan pertunjukan seni budaya, termasuk Tari Gambyong yang ditampilkan Warga Binaan perempuan, menegaskan bahwa pembinaan di Lapas tak hanya fokus pada keterampilan vokasional, tetapi juga pelestarian budaya.

Mardi juga meninjau langsung proses produksi Coco Rope, mulai dari pengolahan sabut kelapa hingga pengemasan. Ia mengapresiasi kualitas produk serta peran aktif Warga Binaan dalam setiap tahapan produksi.

Menurutnya, capaian ini harus menjadi pemantik semangat bagi seluruh jajaran Pemasyarakatan di Jateng untuk terus menciptakan program kemandirian yang berdampak luas, tidak hanya di lingkungan Lapas tetapi juga dalam kontribusi nyata terhadap ekonomi nasional.

“Kami ingin menjadikan Pemasyarakatan sebagai pusat pemberdayaan. Tempat Warga Binaan belajar, berkarya, dan kembali ke masyarakat sebagai pribadi yang mandiri dan berdaya guna,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Lapas Sragen, Mohamad Maolana, menyampaikan bahwa keberhasilan ekspor ini merupakan buah dari kerja sama erat antara Lapas, Warga Binaan, dan mitra kerja yang mendampingi proses produksi.

“Kami berkomitmen untuk menjadikan Lapas Sragen sebagai wadah pembinaan yang benar-benar berdampak. Coco Rope adalah contoh bahwa dengan bimbingan dan pelatihan yang tepat, Warga Binaan bisa berkarya secara profesional dan produktif. Harapannya, kegiatan ini menjadi motivasi bagi Warga Binaan lain untuk terus berkembang,” ujar Maolana.

Melalui ekspor ini, Lapas Sragen menunjukkan bahwa Pemasyarakatan bukan sekadar menjalani pidana, melainkan wadah untuk bertumbuh dan berkontribusi nyata bagi pembangunan ekonomi nasional maupun internasional. (afn)

 

Kontributor: Humas Kanwil Ditjenpas Jateng

 

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0