Kanwil Ditjenpas Sulteng Perkuat Upaya Eliminasi TBC di Lapas Palu
Palu, INFO_PAS - Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) Sulawesi Tengah (Sulteng) dukung program nasional eliminasi Tuberkulosis (TBC) di lingkungan Pemasyarakatan. Hal ini ditegaskan melalui kegiatan Active Case Finding (ACF) TBC yang digelar di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Palu, Senin (20/10).
Kepala Kanwil Ditjenpas Sulteng, Bagus Kurniawan, melalui Kepala Bidang Pembinaan dan Pelayanan, Irpan, memberikan apresiasi terhadap pelaksanaan kegiatan tersebut. Ia menegaskan bahwa menjaga kesehatan Warga Binaan merupakan bagian integral dari pelayanan publik yang berkeadilan dan berorientasi pada hak asasi manusia.
“Program eliminasi TBC di lapas bukan hanya kegiatan medis, tetapi juga bentuk nyata tanggung jawab negara dalam menjamin hak kesehatan bagi seluruh Warga Binaan. Kami akan terus mendorong agar kegiatan seperti ini dilaksanakan secara berkala di seluruh UPT Pemasyarakatan,” ujar Irpan.
Pada hari pertama pelaksanaan, sebanyak 250 Warga Binaan mengikuti skrining dari total target 692 peserta. Pemeriksaan dilakukan dalam dua tahap, yakni skrining gejala awal oleh petugas medis Lapas dan pemeriksaan rontgen dada menggunakan peralatan mobile milik Tirta Medical Center.
“Seluruh Warga Binaan wajib mengikuti pemeriksaan. Hal ini menjadi langkah konkret kami dalam menjamin hak kesehatan mereka,” tambah Irpan.
Ia menjelaskan, kegiatan ini juga bertujuan untuk mendeteksi dini penyakit menular di lingkungan hunian tertutup seperti Lapas, sekaligus memastikan pemenuhan hak kesehatan Warga Binaan. “Program ini merupakan tindak lanjut dari Surat Edaran Nomor PAS.6.PK.07.03-442 tentang Pelaksanaan Penemuan Kasus TBC melalui Rontgen Dada di Lapas, Rutan, dan LPKA di seluruh Indonesia,” jelasnya.
Pelaksanaan skrining ini merupakan hasil kolaborasi antara Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan dengan Kementerian Kesehatan, serta didukung oleh Dinas Kesehatan Kota Palu, Puskesmas Bulili, Puskesmas Sangurara (rujukan TCM), Tirta Medical Center (TMC) sebagai penyedia layanan rontgen mobile, dan tim perawatan Lapas Palu.
“Ini komitmen kami untuk memberikan pelayanan kesehatan yang optimal bagi seluruh Warga Binaan. Kami juga berterima kasih atas dukungan semua pihak yang telah membantu menyukseskan kegiatan nasional ini,” imbuh Irpan.
Sementara itu, Kepala Lapas Kelas IIA Palu, Makmur, menegaskan pentingnya kegiatan ini sebagai bentuk tanggung jawab negara dalam memberikan pelayanan kesehatan yang setara kepada seluruh Warga Binaan.
“Lingkungan Lapas memiliki risiko tinggi penularan TBC. Karena itu, deteksi dini menjadi langkah penting agar penanganan bisa dilakukan cepat dan tepat. Ini bukan hanya soal kesehatan individu, tapi juga keamanan lingkungan lapas secara keseluruhan,” ungkap Makmur.
Dukungan juga disampaikan oleh Wasor TB Dinas Kesehatan Kota Palu, Onang Silvana, yang menegaskan pentingnya kolaborasi lintas instansi dalam menekan penyebaran penyakit TBC di lingkungan tertutup.
“Kami siap menindaklanjuti hasil skrining, mulai dari pemeriksaan laboratorium hingga pengobatan. Pendekatan terpadu seperti ini efektif untuk memutus rantai penularan,” ujar Onang.
Kegiatan berlangsung aman, tertib, dan mendapat antusiasme tinggi dari Warga Binaan. Melalui pelaksanaan ACF TBC ini, Kanwil Ditjenpas Sulawesi Tengah berharap dapat memperkuat upaya pencegahan dan pengendalian penyakit menular, sekaligus mewujudkan Lapas yang sehat, bersih, dan bebas TBC. (afn)
Humas Kanwil Ditjenpas Sulteng
What's Your Reaction?


