Kerajinan Tangan Ala Lapas Biaro

Siapa sangka, para pesakitan yang tinggal di balik jeruji besi Lapas kelas II A Biaro, Bukittinggi ini mampu melahirkan sebuah kreasi seni yang luar biasa. Bermodalkan keterampilan serta keinginan yang kuat, mereka mampu menyulap barang bekas menjadi sebuah produk souvenir yang memiliki nilai tinggi. Bekas akar pohon yang selama ini dibuang oleh warga karena dianggap tidak bermanfaat malah disulap sedemikian rupa menjadi souvenir berbentuk Naga, rumah gadang, meja dan kursi. Tak hanya itu saja, para Warga binaan di lapas ini juga mampu mengolah sisa mancis yang terbuang menjadi pernak-pernik mainan anak-anak seperti mobil-mobilan, motor dan tank baja. Tak cukup dengan menciptakan produk itu saja, Warga binaan ini pun juga tak mau ketinggalan dari trend yang saat ini tengah mewabah masyarakat yakni "Batu Akik", berbagai macam jenis batu akik pun ada di dalam Lapas biaro, diolah dengan peralatan yang sangat sederhana, namun hasilnya tak kalah jika dibandingkan hasil olahan di luar

Kerajinan Tangan Ala Lapas Biaro
Siapa sangka, para pesakitan yang tinggal di balik jeruji besi Lapas kelas II A Biaro, Bukittinggi ini mampu melahirkan sebuah kreasi seni yang luar biasa. Bermodalkan keterampilan serta keinginan yang kuat, mereka mampu menyulap barang bekas menjadi sebuah produk souvenir yang memiliki nilai tinggi. Bekas akar pohon yang selama ini dibuang oleh warga karena dianggap tidak bermanfaat malah disulap sedemikian rupa menjadi souvenir berbentuk Naga, rumah gadang, meja dan kursi. Tak hanya itu saja, para Warga binaan di lapas ini juga mampu mengolah sisa mancis yang terbuang menjadi pernak-pernik mainan anak-anak seperti mobil-mobilan, motor dan tank baja. Tak cukup dengan menciptakan produk itu saja, Warga binaan ini pun juga tak mau ketinggalan dari trend yang saat ini tengah mewabah masyarakat yakni "Batu Akik", berbagai macam jenis batu akik pun ada di dalam Lapas biaro, diolah dengan peralatan yang sangat sederhana, namun hasilnya tak kalah jika dibandingkan hasil olahan di luar lapas. Bahkan mereka mampu menciptakan ikatan batu akik yang tak pernah dibuat oleh orang lain sebelum nya. Jika kebanyakan batu akik diikat menggunakan, emas, perak, suaso, titanium, namun lain yang diciptakan para napi ini, mereka membuat ikatan batu akik yang juga berbahan dari batuan alam. Ditemui di ruangan kerja nya, Muji Widodo, Kalapas kelas II A Biaro Bukittinggi menuturkan, Apa yang dihasilkan oleh para warga binaan di lapas ini merupakan program kerja dari bidang bina kerja, seluruh para napi yang ada dibina sesuai dengan keterampilan dan keahlian yang dimiliki, dengan harapan, ketika nanti bebas, mereka sudah memiliki modal untuk membuka lapangan usaha. "Selain membuat berbagai macam jenis hasil kerajinan tangan, warga binaan juga dilatih bercocok tanam dilahan yang dimiliki oleh kelas II A Biaro," saat ini baru jenis tanaman kacang tanah yang di kelola,"sebut Muji, Senin (10/11). Melihat peluang dan potensi daya saing produk yang dihasilkan oleh warga binaan nya, Muji Widodo saat ini tengah berusaha untuk mencari peluang pangsa pasar "market segment dan market share" agar seluruh produk yang dihasilkan para pesakitan ini tidak sia-sia. "Lapas Biaro tengah mencari peluang pasar, agar produk ini dapat terjual, jika ini tercapai, maka warga binaan akan mendapatkan penghasilan, malah serta merta akan mampu mencukupi kebutuhan ekonomi keluarga mereka yang berada diluar sana,"tutur, Muji. Sementara itu, Indra Nelfi, Kepala Subseksi Binker, Lapas kelas II A Biaro menjelaskan, dengan pos anggaran yang masih jauh dari kata cukup, bidang bina kerja mencoba berusaha semaksimal mungkin agar para warga binaan dapat berbuat dan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat. Mereka dibina dan dilatih sedemikian rupa berdasarkan keahlian yang dimiliki masing-masing. Sepeti hal nya dengan bahan dasar souvenir, semua diambil dari sisa serabut akar pohon surian yang sengaja didatangkan dari daerah kamang Bukittinggi, berbagai macam jenis batu akik juga di drop ke dalam lapas agar dapat diolah, serta bahan tempurung kelapa yang dijadikan pipa rokok, "semua merupakan produk khas hasil kerajinan warga binaan Lapas Biaro,"ucap, Indra. Walau produk yang dihasilkan cukup bagus, namun diakui Indra, saat ini masih ada kendala, Susahnya mencari pangsa pasar dan terbatas nya bahan yang didapati membuat produk dari lapas ini susah beredar di tengah masyarakat. "Padahal jika dilihat kualitas produk ini tak kalah menarik dibandingkan dengan pabrikan,"imbuh, Indra. Disamping tetap mencari peluang pasar, Indra juga menuturkan akan selalu ikut dalam berbagai iven seperti Pameran dan kontes kerajinan tangan, beberapa produk unggulan seperti ukiran akar pohon surian, Batu akik, serta guci yang dibuat dari sisa Nasi basi, diyakini bakal menghipnotis pengunjung,"melalui pameran dan kontes, diharapkan akan membuka peluang besar dan informasi bahwasanya dibalik jeruji para warga binaan mampu menghasilkan kerajinan yang hebat,"tutup, Indra. Saat ini, Lapas kelas II A Biaro, Bukittinggi, Dihuni oleh 392 warga binaan yang terdiri dari, 357 Napi, dan 35 tahanan titipan, baik dari kepolisian maupun kejaksaan setempat. Selain terus membina keterampilan para warga binaan, Lapas Biaro juga ingin membuktikan bahwasanya, tidak semua hal didalam lapas itu berbau Negatif, masih banyak hal positif lain nya yang tidak diketahui oleh masyarakat luas, ada disini.   Sumber: http://www.news.padek.co/

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0