“Kesambi 38” Bikin Single jadi Juara Festival

Cirebon - Anggota band yang satu ini latar belakangnya sangat beragam. Ada yang jadi narapidana karena membunuh, hacker, ada juga pecandu narkoba. Tapi itu tinggal masa lalu. Mereka berkumpul dan berkarya menghasilkan musik yang menggetarkan hati. Inspirasi atau sesuatu yang menggerakkan hati dan pikiran seseorang dapat muncul di mana saja dan tidak pernah mengenal tempat. Termasuk di balik jeruji sekalipun. Hal ini mungkin yang dialami oleh kelima warga binaan ini. Tembok lapas yang kokoh, aturan ketat terhadap rutinitas, ditambah pembinaan dari aparat dapat menjadi sinergi yang mampu menggerakan kreativitas dalam diri mereka. Saat ini, kelima personel Kesambi 38 masih berstatus narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Cirebon. Kasus mereka berbeda. Ada yang pernah terjerat hukum karena kasus narkoba, kejahatan IT, hingga pembunuhan. Mereka adalah Surya Abadi Samosir (25), Aldi Apriyana (26), Iqbal Rabani (24), Otong (46) dan Leonard (41). Surya punya kea

“Kesambi 38” Bikin Single jadi Juara Festival
Cirebon - Anggota band yang satu ini latar belakangnya sangat beragam. Ada yang jadi narapidana karena membunuh, hacker, ada juga pecandu narkoba. Tapi itu tinggal masa lalu. Mereka berkumpul dan berkarya menghasilkan musik yang menggetarkan hati. Inspirasi atau sesuatu yang menggerakkan hati dan pikiran seseorang dapat muncul di mana saja dan tidak pernah mengenal tempat. Termasuk di balik jeruji sekalipun. Hal ini mungkin yang dialami oleh kelima warga binaan ini. Tembok lapas yang kokoh, aturan ketat terhadap rutinitas, ditambah pembinaan dari aparat dapat menjadi sinergi yang mampu menggerakan kreativitas dalam diri mereka. Saat ini, kelima personel Kesambi 38 masih berstatus narapidana di Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Cirebon. Kasus mereka berbeda. Ada yang pernah terjerat hukum karena kasus narkoba, kejahatan IT, hingga pembunuhan. Mereka adalah Surya Abadi Samosir (25), Aldi Apriyana (26), Iqbal Rabani (24), Otong (46) dan Leonard (41). Surya punya keahlian bermain jimbe. Aldi mahir drum dan Otong bass. Sedangkan Leonard berposisi sebagai gitaris dan Iqbal sebagai vokalis. Kelimanya berasal dari background yang berbeda. Surya lebih suka musik reggae, Aldi suka hiphop, Iqbal suka pop, Otong suka jazz dan Leonard sering menyanyi di gereja. Namun, kebersamaan di Lapas Klas I Cirebon kelimanya mampu menjalin kekompakan dan menciptakan karya. Single berjudul “Satu Pesona” sudah dirilis grup band ini. Sebuah lagu yang memiliki nilai filosofi. Awalnya, sang vokalis, Iqbal menciptakan lagu ini bercerita tentang seorang laki-laki yang dekat dengan perempuan. Saling punya rasa namun tak ada ikatan. Karena tak ada ikatan, laki-laki tersebut mendekati perempuan lain. Namun, laki-laki tersebut malah merasa terpuruk dan tidak bahagia. Akhirnya, ia kembali lagi ke perempuan yang didekati sejak awal. Meski soal percintaan, lagu tersebut punya makna lain. Sosok ”kau” dalam lagu ini yakni si laki-laki, diibaratkan sebagai warga binaan. Walaupun sudah terpuruk, tapi harus move on. Kembali semangat menatap kehidupan. “Di satu sisi, semua warga binaan terpuruk dan punya masa lalu yang kelam. Tapi kami juga masih punya harapan untuk menjalani kehidupan dan semangat ini kami ciptakan lewat lagu Satu Pesona,” ujar Iqbal mewakili rekan-rekannya. Iqbal cs ingin membuktikan bahwa mereka mampu berkreasi dan mengembangkan bakat dalam bernyanyi walaupun harus dilakukan dibalik jeruji penjara. Sebuah grup musik yang dibentuk atas dasar dedikasi, ambisi, cita-cita dan mimpi. Sebuah mimpi yang dibangun dengan rasa besar dari balik jeruji besi tempat yang selama ini dianggap sebagai “tempat sampah” yang menampung para manusia tak berbudi. “Kalau seudah masuk sini (penjara) banyak yang menyangka kehidupannya berakhir. Tidak lagi memiliki mimpi atau bahkan masa depan. Stigma ini harus ditepis,” ujar Iqbal. Dengan band ini, Iqbal berharap masyarakat tidak lagi memandang sebelah mata para narapidana. Sebab, para napi juga punya hak untuk mengubah hidupnya menjadi lebih baik. “Semoga lagu yang kami ciptakan bisa dinikmati masyarakat luas,” harapnya. Kesambi 38 tampil menghibur di berbagai acara, baik internal lapas maupun beberapa acara umum lainnya. Bahkan, belum lama ini mereka mendapat juara harapan III dari Festival Band Narapidana Se-Indonesia di Jakarta. Kepala Bidang Pembinaan Narapidana Lapas Klas I Cirebon, Djoko Sunarno mengapresiasi pembentukan band ini. Lapas Klas I Cirebon juga berusaha memberikan ruang pada warga binaan untuk berkarya. Sehingga selama menjalani hukuman, warga binaan mampu berkreativitas dan beraktivitas yang positif dan bermanfaat sampai bebas nanti. “Sebuah bekal yang diharapkan bisa memberikan motivasi untuk mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki oleh para warga binaan. Bukan hanya dalam bidang musik, apapun kemampuan yang dimiliki warga binaan kami berusaha memfasilitasi,” pungkasnya.(Mike Dwi Setiawati) Sumber : radarcirebon.com

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0