Klien Bapas Yogyakarta Ciptakan Peluang Usaha & Berdayakan Masyarakat Sekitar

Yogyakarta, INFO_PAS - Salah satu klien Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas I Yogyakarta, Ngadino, berhasil mandiri, bahkan memberikan manfaat bagi sekitarnya. Walaupun sempat terpuruk tersangkut kasus hukum, Ngadino mampu bangkit dalam bermasyarakat dan memberikan energi positif.

Bertempat di Desa Sukorono, Kecamatan Sentolo Kabupaten Kulon Progo, Ngadino menciptakan usaha tas rajut yang proses pengerjaannya melibatkan masyarakat sekitar sebagai pekerja sebanyak 25 orang. "Sebelumnya saya punya keterampilan merajut. Saat menjadi klien Bapas Yogyakarta, saya diberikan pembekalan dan motivasi sehingga lebih bersemangat melakukan usaha rajut ini. Ditambah lagi dengan dukungan keluarga serta masyarakat," tutur Ngadino, Selasa (16/6).

Produksi tas rajut yang dilakukan di masing-masing rumah pengrajin pun masih tetap berjalan walaupun dalam kondisi Coronavirus disease (COVID-19). "Saat COVID-19 begini, kami masih bisa tetap produksi walau sedikit karena permintaan pasar menurun, namun momen ini kami manfaatkan untuk mengembangkan ide, membuat desain, dan mempersiapkan produk agar bisa diekspor,” tambah Ngadino.

Sebelum pandemi COVID-19, Ngadino mampu memasok produknya ke beberapa grosir di beberapa kawasan wisata, seperti Pasar Beringharjo, Prambanan, Borobudur, Jatijajar, dan sisanya dikirim sesuai permintaan. Masyarakat sekitar merasa senang dan terbantu dengan adanya peluang usaha yang diciptakan Ngadino.

"Saya senang pekerjaannya bisa dilakukan tanpa mengganggu pekerjaan rumah karena kami merajutnya di rumah, lalu dapat uang jajan. Lumayan," ungkap Yuni, salah pengrajin rajut yang bekerja bersama Ngadino.

Pujian juga disampaikan Kepala Dukuh Sukoponco, Desa Sukoreno, Wiyono. "Saya lihat bagus sekali Pak Ngadino, mampu menciptakan peluang kerja bagi masyarakat di sini. Perkembangannya pesat setelah menjadi klien Bapas Yogyakarta,” ucapnya.

Kontributor: Bapas Yogyakarta