LAPAS BREBES TURUT KEMBANGKAN POTENSI DAERAH, MENDAUR ULANG LIMBAH
Brebes, INFO_PAS. Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) klas IIB Brebes ikut mengembangkan potensi daerah yaitu mengubah limbah sampah alumunium foil menjadi tali-temali yang bernilai. Selain terkenal dengan telur asin dan bawang merahnya, ternyata masyarakat Brebes khususnya nelayan juga dikenal sebagai pengrajin pembuatan tali temali yang menaikan nilai sampah.
“Kerajinan ini (tali-temali, red) termasuk potensi unggulan daerah Kabupaten Brebes lho,†ungkap Kalapas Brebes, Hernowo ketika ditemui INFO_PAS, Jumat (23/5) lalu.
Saat kita keluar tol pejagan kearah Pekalongan maka akan terlihat pemandangan di sepanjang jalan alternatif Pejagan – Prupuk via Ketanggungan, di Desa Kubangwungu, Brebes. Masyarakat disana mengerjakan pembuatan tali temali berbahan limbah sampah di pinggiran jalan dengan panjang hingga puluhan meter. Memang sebagian besar masyarakat desa Kubangwungu bermata pencaharian sebagai pengrajin tali tambang yang biasa digu
Brebes, INFO_PAS. Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) klas IIB Brebes ikut mengembangkan potensi daerah yaitu mengubah limbah sampah alumunium foil menjadi tali-temali yang bernilai. Selain terkenal dengan telur asin dan bawang merahnya, ternyata masyarakat Brebes khususnya nelayan juga dikenal sebagai pengrajin pembuatan tali temali yang menaikan nilai sampah.
“Kerajinan ini (tali-temali, red) termasuk potensi unggulan daerah Kabupaten Brebes lho,†ungkap Kalapas Brebes, Hernowo ketika ditemui INFO_PAS, Jumat (23/5) lalu.
Saat kita keluar tol pejagan kearah Pekalongan maka akan terlihat pemandangan di sepanjang jalan alternatif Pejagan – Prupuk via Ketanggungan, di Desa Kubangwungu, Brebes. Masyarakat disana mengerjakan pembuatan tali temali berbahan limbah sampah di pinggiran jalan dengan panjang hingga puluhan meter. Memang sebagian besar masyarakat desa Kubangwungu bermata pencaharian sebagai pengrajin tali tambang yang biasa digunakan pada kapal.
Potensi unggulan Kabupaten Brebes ini dimanfaatkan Lapas Brebes dengan menggandeng UD Murni pimpinan Sumboyo untuk memberdayakan wargabinaanya dengan memberikan keterampilan bengkel kerja pembuatan tali/tambang. Lanjut, Hernowo menuturkan setiap harinya wargabinaan Lapas Brebes mampu memproduksi tali temali kapal ini sebanyak 200 gulungan. Oleh karena itu kegiatan bengkel kerja wargabinaanya telah mendapatkan apresiasi dari pemerintah daerah setempat, bahkan dikabarkan akan mendapat bantuan mobil bak terbuka untuk kelancaran angkutan tali-temali yang sudah siap dipakai.
“Setiap bulannya bisa mencapai sekitar 1,5 ton. Sebenarnya pihak ketiga pesannya dua ton per bulan, kami terkendala lahan dan petugas yang mengawasi sangat terbatas,†kata Hernowo.
Pada kesempatan yang sama Kasi Pembinaan dan Kegiatan Kerja Lapas Brebes, Nasihul Hakim mengungkapkan bahwa wargabinaan yang dikerjakan sudah melalui proses pembinaan dan telah mendapatkan pelatihan keterampilan pembuatan tali dari pihak ketiga (UD Murni) selama satu minggu.
“Bahan-bahannya dari mereka sedangkan peralatan dan tenaga kerjanya dari kami. Saat ini pengerjaannya dilakukan 12 orang wargabinaan,†katanya.
Selanjutnya Hakim menjelaskan proses pembuatan tali kapal adalah pada mulanya, limbah sampah berbahan plastik alumunium foil disambung memanjang sambil ditarik dengan kincir (alat pemutar). Kemudian sambil memutar kincir, dilanjutkan dengan membalutkan kain yang sudah dipotong-potong memanjang dan membentuk satu pintalan tali kecil. Proses itu kemudian diulang empat kali, sehingga didapatkan empat pintalan tali. Selanjutnya, keempat tali tersebut digulung (dipintal) secara bersamaan kemudian akan didapatkan satu gulung tali kapal.
“Berdasarkan perjanjian kerjasama kami dengan pihak ketiga, per kilogram tali atau tambang mendapat upah seribu rupiah,†pungkas Hakim.