Semarang –  Over kapasitas narapidana yang terjadi di Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Semarang diimbangi dengan peningkatan management personality dari petugas.
Hal ini disampaikan Handoko Kepala Lapas Kelas I Semarang saat Hari Bhakti Pemasyarakatan Ke 52 di wilayah Jawa Tengah dirayakan di lembaga Pemasyarakatan Kelas I Semarang.
Hari bhakti pemasyarakatan dihadiri oleh SKPD Pejabat pemerintah Kota Semarang dan Kepala Kemenkumham Provinsi Jawa Tengah serta Kalapas seluruh Jawa Tengah.
Dalam perayaannya ditampilkan keterampilan  Narapidana dari pasukan Baris Berabaris, Pagelaran seni budaya Tayub Banyumasan, dan pagelaran Seni Tari Kreasi Baru lapas Wanita semarang serta dipamerkan pameran hasil karya napi masing masing daerah seluruh Jawa Tengah.
“Walaupun Overkapasitas, kami memiliki kapasitas 625 orang tetapi yang mengisi 1.139 atau dua kali lipat. Disini terdapat Narapidana hukuman mati sebanyak 3 orang terdiri dari narkoba 1 dan hukuman pidana umum 2, untuk teroris sendiri ada 11 orang sehingga kami mengenai memanage lapas sendiri mengunakan cara  pendekatan humanis. Saya menjelaskan ke para  napi ini adalah rumah kita sehingga ketika ada perusakan maka rusak semua, kami sendiri  tidak ada penanganan khusus terhadap Narapidana,†ujar Handoko Kepala Lapas Kelas I Semarang.
Kepala  Kanwil kemenkumham Jateng Bambang Samardiono mengatakan terkait kejadian lapas yang melakukan perusakan, pihaknya sudah menerjunkan satuan tugas penanggulangan pencegahan personal aprroce (pendekatan kepada warga binaan itu sendiri).
“Karena bagaimanapun dia menjalani hukuman sebagai manusia seutuhnya sehingga kita harus mengangkat harkat dan martabatnya metode itu cara yang pas seperti Personal Aprroach jangan Security Approach,†paparnya.(MG2)
Sumber : beritajateng.net