Lapas Pekanbaru Teken MoU dengan Yayasan Haamilul Quran
Pekanbaru, INFO_PAS – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Pekanbaru mengikat kerja sama dengan Yayasan Haamilul Quran dalam hal pembinana Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Hal ini dituangkan dalam penandatanganan MoU tentang program pendidikan belajar Iqra, Tahsin, dan Tahfiz Quran oleh Kepala Lapas Pekanbaru, Yulius Sahruzah, dan Ketua Yayasan Haamilul Quran, M. Abdul Rohman Rossam, Kamis (18/1) di aula lapas. Penandatanganan MoU disaksikan oleh Kepala Divisi Pemasyarakatan (Kadiv PAS) Riau, Lilik Sujandi, perwakilan Kementerian Agama Pekanbaru, serta dihadiri oleh Kepala Bidang Keamanan, Kesehatan, dan Perawatan Napi/Tahanan Riau dan Kepala Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatan se-Pekanbaru “Tahun terus berganti, umur terus bertambah, begitu juga dengan ketaqwaan harus terus kita tingkatkan. Dengan adanya kegiatan ini, kita bisa mengerti tajwid dan hafal Al Quran minimal juz 30,†harap Yulius. Pada kesempatan itu, Kadiv PAS Riau, Lilik Sujandi, m
Pekanbaru, INFO_PAS – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Pekanbaru mengikat kerja sama dengan Yayasan Haamilul Quran dalam hal pembinana Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Hal ini dituangkan dalam penandatanganan MoU tentang program pendidikan belajar Iqra, Tahsin, dan Tahfiz Quran oleh Kepala Lapas Pekanbaru, Yulius Sahruzah, dan Ketua Yayasan Haamilul Quran, M. Abdul Rohman Rossam, Kamis (18/1) di aula lapas.
Penandatanganan MoU disaksikan oleh Kepala Divisi Pemasyarakatan (Kadiv PAS) Riau, Lilik Sujandi, perwakilan Kementerian Agama Pekanbaru, serta dihadiri oleh Kepala Bidang Keamanan, Kesehatan, dan Perawatan Napi/Tahanan Riau dan Kepala Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatan se-Pekanbaru
“Tahun terus berganti, umur terus bertambah, begitu juga dengan ketaqwaan harus terus kita tingkatkan. Dengan adanya kegiatan ini, kita bisa mengerti tajwid dan hafal Al Quran minimal juz 30,†harap Yulius.
Pada kesempatan itu, Kadiv PAS Riau, Lilik Sujandi, mengatakan seorang Muslim harus meningkatkan diri menjadi Muttaqin sehingga harus mengenal apa yang dilarang dan apa yang harus dikerjakan sebagai kewajibannya.
“Terima kasih kepada Lapas Pekanbaru dan Yayasan Haamilul Quran serta Kementerian Agama yang siap menjadi pasukan-pasukan Allah untuk menyebarkan bahasa Al Quran di muka bumi ini. Semoga kegiatan ini bisa membentuk akhlak yang mulia dan karimah,†tutur Lilik.
Menurutnya, hidayah tak mengenal tempat dan waktu. Kapan Allah menghendaki, maka hidayah akan diperoleh. “Mau penjara bawah tanah 100 meter pun kalau Allah mau, maka kita akan mendapatkan hidayah tersebut,†lanjut Kadiv PAS di hadapan sekitar 200 santri lapas yang mengikuti kegiatan ini.
[caption id="attachment_54958" align="aligncenter" width="300"]
MoU Lapas Pekanbaru dengan Yayasan Haamilul Quran[/caption]
Tak lupa ia berpesan bahwa setiap musibah adalah teguran dari Allah. “Kita harus memahami apakah dengan teguran Allah tersebut kita mau berubah menjadi manusia yang lebih baik,†pesan Lilik.
Ketua Yayasan Haamilul Quran, M. Abdul Rohman Rossam, juga menyampaikan kebahagiannya karena dilibatkan dalam kegiatan ini karena mengajarkan kebaikan kepada sesama umat adalah kewajiban bersama.
“Mendekatkan kaum Muslimin dengan Al Quranul Karim melalui cara membaca yang benar dengan pemahaman yang sesuai manhaj ahlussunah wal jama’ah dan mencetak kaum muslimin yang pandai membaca Al-Qur’an dengan tajwid yang benar, menghafalnya, serta mengakrabkan para pemuda dan pemudi Islam dengan Al Quran adalah visi misi kami yang sangat sepaham dengan kegiatan ini,†terangnya.
Salah seorang santri WBP Lapas Pekanbaru, Reynaldo, mengakui sebelumnya tidak pernah mau tahu urusan beribadah kepada sang pencipta. Namun dengan hidayah Allah SWT serta konsistennya pembinaan mental keagaamaan di lapas, lama kelamaan hatinya luluh dan mulai belajar salat diiringi belajar Iqra hingga kini telah sampai Al Quran juz 4.
“Tiga kali saya sudah masuk lapas, tapi tak mau yang ketiga ini jadi sia-sia. Sudah saatnya saya hijrah,†janji Reynaldo.
Kontributor: Lapas Pekanbaru
MoU Lapas Pekanbaru dengan Yayasan Haamilul Quran[/caption]
Tak lupa ia berpesan bahwa setiap musibah adalah teguran dari Allah. “Kita harus memahami apakah dengan teguran Allah tersebut kita mau berubah menjadi manusia yang lebih baik,†pesan Lilik.
Ketua Yayasan Haamilul Quran, M. Abdul Rohman Rossam, juga menyampaikan kebahagiannya karena dilibatkan dalam kegiatan ini karena mengajarkan kebaikan kepada sesama umat adalah kewajiban bersama.
“Mendekatkan kaum Muslimin dengan Al Quranul Karim melalui cara membaca yang benar dengan pemahaman yang sesuai manhaj ahlussunah wal jama’ah dan mencetak kaum muslimin yang pandai membaca Al-Qur’an dengan tajwid yang benar, menghafalnya, serta mengakrabkan para pemuda dan pemudi Islam dengan Al Quran adalah visi misi kami yang sangat sepaham dengan kegiatan ini,†terangnya.
Salah seorang santri WBP Lapas Pekanbaru, Reynaldo, mengakui sebelumnya tidak pernah mau tahu urusan beribadah kepada sang pencipta. Namun dengan hidayah Allah SWT serta konsistennya pembinaan mental keagaamaan di lapas, lama kelamaan hatinya luluh dan mulai belajar salat diiringi belajar Iqra hingga kini telah sampai Al Quran juz 4.
“Tiga kali saya sudah masuk lapas, tapi tak mau yang ketiga ini jadi sia-sia. Sudah saatnya saya hijrah,†janji Reynaldo.
Kontributor: Lapas Pekanbaru
What's Your Reaction?
