Lapas Teluk Dalam Diobok-Obok Petugas Ditjen PAS

OTAK peredaran narkoba dan khususnya pil zenith carnophen yang ditengarai dikendalikan dari sel penjara di Lapas Kelas II Teluk Dalam Banjarmasin, benar-benar membuat jajaran Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Kalimantan Selatan, berang.

UNTUK menyikat para aktor yang selama ini mengontrol peredaran barang haram itu dari balik jeruji penjara, disikapi dengan menerjunkan ratusan personil gabungan dari Ditjen Pas Kementerian Hukum dan HAM. Sedikitnya ada 30 petugas Ditjen PAS, dibantu Satgas Kamtib dari UPT Marabahan, Martapura dan Lapas Banjarmasin, hingga ada 100 petugas yang turun dalam razia dadakan pada Rabu (2/8/2017).

Usai apel koordinasi yang dipimpin langsung Kepala Kanwil Kementerian Hukum dan HAM Kalsel, Imam Suyudi di kantornya Jalan Brigjen H Hasan Basry, aksi obok-obok

Lapas Teluk Dalam Diobok-Obok Petugas Ditjen PAS

OTAK peredaran narkoba dan khususnya pil zenith carnophen yang ditengarai dikendalikan dari sel penjara di Lapas Kelas II Teluk Dalam Banjarmasin, benar-benar membuat jajaran Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Kalimantan Selatan, berang.

UNTUK menyikat para aktor yang selama ini mengontrol peredaran barang haram itu dari balik jeruji penjara, disikapi dengan menerjunkan ratusan personil gabungan dari Ditjen Pas Kementerian Hukum dan HAM. Sedikitnya ada 30 petugas Ditjen PAS, dibantu Satgas Kamtib dari UPT Marabahan, Martapura dan Lapas Banjarmasin, hingga ada 100 petugas yang turun dalam razia dadakan pada Rabu (2/8/2017).

Usai apel koordinasi yang dipimpin langsung Kepala Kanwil Kementerian Hukum dan HAM Kalsel, Imam Suyudi di kantornya Jalan Brigjen H Hasan Basry, aksi obok-obok ruang penjara di Lapas Teluk Dalam Banjarmasin dimulai sekira pukul 21.30 Wita. Razia ini juga bagian dari tindakan persuasif dan menyosialisasikan Tata Tertib Lapas dan Rutan sesuai Permenkumham Nomor 6 Tahun 2013.

Didampingi Kepala Lapas Teluk Dalam Banjarmasin, Hendra EP, satu per satu blok narapidana dan tahanan ini berikut penghuninya dirazia petugas. Tak ketinggalan, dapur umum pun tak luput dari pemeriksaan petugas gabungan ini.

Hingga pukul 24.00 Wita, razia dadakan yang mengejutkan para penghuni penjara Lapas Teluk Dalam ini, terbukti cukup efektif. Warga binaan pun banyak terbangun, terkejut dengan kedatangan ratusan petugas menggeledah setiap ruangan dan blok-blok penjara salah satu terpadat di Indonesia ini. Terbukti, dari 7 blok disasar dan dihuni sekitar 2.500 napi dan tahanan ini hingga tengah malam, ditemukan beberapa barang yang terlarang seperti alat masak, sendok, magic jar, rantang, kabel listrik serta beberapa buah handphone, serta obat-obatan seperti Paramex, Bodrex dan Antalgin.

Anggota Satgas Tatib Ditjen PAS, Togar Effendy sembari menunjukkan barang-barang yang ditemukan dari beberapa blok sel narapidana dan tahanan ini ditumpuk. “Tak ada yang disembunyikan. Dari hasil razia ini, ditemukan ada beberapa alat komunikasi seperti handphone dan bekas bungkusan alat hisap sabu,” kata Togas Effendy kepada wartawan yang mengikuti razia tengah malam ini. Hal ini juga dikuatkan Kepala Kanwil Kemenkumham Kalsel, Imam Suyudi yang menegaskan dalam razia kali ini, setiap barang yang melanggar aturan akan sita. “Kami ingin agar Lapas Teluk Dalam Banjarmasin ini benar-bersih bersih dari narkoba,” tegas Imam lagi.

Apakah ada kemungkinan para napi itu justru menitip barang kepada para sipir atau petugas lapas lainnya? Aksi acak-acak penghuni penjara ini juga menyasar para petugas di Lapas Teluk Dalam Banjarmasin. “Kalau mau aman itu, petugas juga harus digeledah. Sebab, kami menemukan ada bekas bungkusan sabu dan HP di ruangan petugas,” kata Togar Effendy.

Untuk itu, dia mengajak agar stigma bahwa penjara merupakan surganya bagi para bandar, pengedar dan pengguna narkoba bisa dibuang jauh-jauh. “Itu jika para petugas benar-benar mendedikasikan dirinya agar Lapas Teluk Dalam Banjarmasin tak lagi dituding sebagai sarang peredaran narkoba,” tandasnya.

  sumber: jejekrekam.com

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0