Ma’mun: Pembinaan Napi Teroris Banyak Tantangannya

Palembang, INFO_PAS - "Pembinaan narapidana kasus terorisme memiliki banyak tantangan mulai dari over kapasitas sampai dengan permasalahan Sumber Daya Manusia (SDM)," ujar Plt Direktur Jenderal Pemasyarakatan, Mamun, di Lapas Klas I Palembang, Selasa (16/6). "Masalah over kapasitas dengan tempat hunian yang sangat terbatas mempersulit penempatan sekaligus meningkatkan ketegangan. Implikasi lainnya adalah pemenuhan layanan kesehatan yang kurang," jelasnya. Tantangan selanjutnya adalah SDM. "Kualitas maupun kuantitasnya masih kurang. Mestinya petugas menerima pelatihan khusus sebelum melaksanakan tugas. Sebagian besar petugas hanya melaksanakan pekerjaan berdasarkan kebiasaan, tidak dilatih," tambah Ma’mun. Ia menjelaskan untuk membina narapidana kasus biasa saja petugas masih kurang baik kualitas maupun kuantitasnya, apalagi untuk narapidana khusus seperti terorisme, narkoba, dan korupsi. "Tantangan lainnya adalah belum adanya program pembinaan khusus, ket

Ma’mun: Pembinaan Napi Teroris Banyak Tantangannya
Palembang, INFO_PAS - "Pembinaan narapidana kasus terorisme memiliki banyak tantangan mulai dari over kapasitas sampai dengan permasalahan Sumber Daya Manusia (SDM)," ujar Plt Direktur Jenderal Pemasyarakatan, Mamun, di Lapas Klas I Palembang, Selasa (16/6). "Masalah over kapasitas dengan tempat hunian yang sangat terbatas mempersulit penempatan sekaligus meningkatkan ketegangan. Implikasi lainnya adalah pemenuhan layanan kesehatan yang kurang," jelasnya. Tantangan selanjutnya adalah SDM. "Kualitas maupun kuantitasnya masih kurang. Mestinya petugas menerima pelatihan khusus sebelum melaksanakan tugas. Sebagian besar petugas hanya melaksanakan pekerjaan berdasarkan kebiasaan, tidak dilatih," tambah Ma’mun. Ia menjelaskan untuk membina narapidana kasus biasa saja petugas masih kurang baik kualitas maupun kuantitasnya, apalagi untuk narapidana khusus seperti terorisme, narkoba, dan korupsi. "Tantangan lainnya adalah belum adanya program pembinaan khusus, keterbatasan data, dan informasi tentang terpidana terorisme. Belum lagi sarana dan prasarana yang kurang memadai," imbuhnya. Namun demikian, Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen PAS) tetap berupaya semaksimal mungkin dalam melakukan pembinaan narapidana terorisme. "Kami telah lakukan profiling, assessment dan Penelitian Kemasyarakatan untuk menentukan penempatan serta penentuan program pembinaan yang tepat," paparnya. Selain itu, Ditjen PAS juga telah melakukan pemisahan narapidana teroris di blok khusus serta melakukan program deradikalisasi. "Penyuluhan agama, dialog agama, conflict management trainning, life skill, dan pembinaan nasionalisme kita lakukan terus untuk melakukan deradikalisasi," pungkasnya. Penulis: Syarpani/JP Budi W.

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0