Manfaatkan Potensi Lokal, Lapas Perempuan Palu Olah Kelor Jadi Produk UMKM
Sigi, INFO_PAS – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Perempuan Kelas III Palu terus perkuat pembinaan kemandirian melalui program olahan pangan lokal. Kamis (11/12), empat Warga Binaan mengikuti pelatihan pembuatan keripik kelor yang digelar di Ruang Bimbingan Kerja sebagai bagian dari peningkatan keterampilan dan pemberdayaan pasca-pembinaan.
Kepala Lapas Perempuan Palu, Yoesiana, menyampaikan bahwa pemilihan kelor sebagai bahan baku bukan tanpa alasan. "Tanaman kelor sangat banyak tumbuh di wilayah Sulawesi Tengah, khususnya Palu dan Sigi. Karena mudah tumbuh di berbagai tipe iklim dan tanah, kelor sudah lama menjadi salah satu pangan lokal yang mudah diolah," ungkapnya.
Ia menjelaskan bahwa keberadaan pohon kelor yang tumbuh subur di area Lapas menjadi potensi nyata untuk mengembangkan produk UMKM berbahan lokal hasil kreasi Warga Binaan.
Kepala Subsi Pembinaan, Effendy, menegaskan pentingnya pelatihan ini bagi masa depan Warga Binaan. "Pelatihan ini bukan sekadar kegiatan rutin, tetapi bagian dari upaya kami membekali Warga Binaan dengan keterampilan nyata yang bisa mereka manfaatkan setelah bebas. Dengan memanfaatkan kelor yang melimpah di sekitar Lapas, kami ingin mendorong mereka menghasilkan produk bernilai ekonomi dan membuka peluang usaha mandiri," jelasnya.
Dalam pelatihan tersebut, instruktur mengajarkan tahapan lengkap mulai dari pemilihan daun kelor berkualitas, proses pengolahan, pencampuran bumbu, hingga teknik pengemasan agar produk memiliki daya simpan lebih lama. Para peserta tampak antusias mengikuti setiap tahap dan mencicipi hasil olahan yang mereka produksi.
Melalui program ini, Lapas Perempuan Palu berharap Warga Binaan dapat mengembangkan kreativitas sekaligus memiliki bekal keterampilan yang berguna. Pembinaan berbasis potensi lokal seperti keripik kelor menjadi langkah nyata dalam menciptakan peluang usaha yang berkelanjutan bagi Warga Binaan. (afn)
Kontributor: Humas Lapas Perempuan Palu
What's Your Reaction?


