Masuk Cagar Budaya, Lapas Wanita Semarang Perlu Direnovasi

Semarang – Salah satu bangunan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Wanita Klas IIA Semarang perlu direnovasi menyusul kondisinya mulai rapuh, terutama bagian atap yang sebagian berlubang. Bangunan lapas yang masuk dalam cagar budaya itu memang sudah berumur tua karena dibangun sejak 1894. Kepala Lapas Wanita Bulu, Suprobowati mengatakan, salah satu bagian bangunan kini digunakan untuk tempat menyimpan bahan kerajinan warga binaan pemasyarakatan (WBP). ”Sayang sekali kalau tidak digunakan apalagi kondisi lapas sekarang sudah over kapasitas karena banyak narapidana yang dipindahkan ke sini,” kata Probo, kemarin. Bangunan yang berlokasi di sebelah kanan setelah pintu masuk yang sebelumnya dipakai bengkel kerja itu catnya juga tampak kusam dengan kayu yang mulai rapuh. Bangunan cagar budaya yang berusia hampir 122 tahun ini membutuhkan perbaikan secara keseluruhan. Untuk keselamatan, bangunan ini pun telah dikosongkan sejak Januari 2015.  

Masuk Cagar Budaya, Lapas Wanita Semarang Perlu Direnovasi
Semarang – Salah satu bangunan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Wanita Klas IIA Semarang perlu direnovasi menyusul kondisinya mulai rapuh, terutama bagian atap yang sebagian berlubang. Bangunan lapas yang masuk dalam cagar budaya itu memang sudah berumur tua karena dibangun sejak 1894. Kepala Lapas Wanita Bulu, Suprobowati mengatakan, salah satu bagian bangunan kini digunakan untuk tempat menyimpan bahan kerajinan warga binaan pemasyarakatan (WBP). ”Sayang sekali kalau tidak digunakan apalagi kondisi lapas sekarang sudah over kapasitas karena banyak narapidana yang dipindahkan ke sini,” kata Probo, kemarin. Bangunan yang berlokasi di sebelah kanan setelah pintu masuk yang sebelumnya dipakai bengkel kerja itu catnya juga tampak kusam dengan kayu yang mulai rapuh. Bangunan cagar budaya yang berusia hampir 122 tahun ini membutuhkan perbaikan secara keseluruhan. Untuk keselamatan, bangunan ini pun telah dikosongkan sejak Januari 2015.   Segera Diperbaiki ”Kami berharap bisa segera diperbaiki. Gedung ini sangat tua termasuk juga kondisi kabel untuk kelistrikannya. Namun benar-benar ini terkendala soal dana,” imbuhnya. Rehabilitasi bisa dilakukan namun harus kembali dalam bentuk semula dan membutuhkan dana cukup besar. Pihaknya telah mengajukan sebesar Rp 1 miliar tetapi baru disetujui 30%-nya saja. ”Anggaran sepenuhnya dibebankan pada kami dan bisa direhab tapi harus seperti aslinya. Sayang sekali kalau bangunan tidak dimanfaatkan optimal sekarang hanya bisa menyimpan barang untuk produksi jahit dan sablon serta sebagian untuk memasak,” papar Probo.(J14, J17-72) Sumber : suaramerdeka.com

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0