Manado, INFO_PAS – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Susana Yembise, memuji penanganan HAM terhadap Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), khususnya perempuan dan anak, di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIA Manado. Para WBP perempuan dan anak mengaku tidak mengalami kekerasan selama menjalani pidana di Rutan Manado.
“Bagus kalau begitu. Hak asasi WBP harus tetap diterapkan,†ujar Yohana kala menyambangi Rutan Manado, Minggu (9/7).
Ia lantas mengingatkan para WBP perempuan dan anak agar menjalani pidana dengan berubah dan melakukan sesuatu yang positif dalam hidup. “Bila telah keluar nanti, jangan lagi lakukan hal yang sama,†pesan menteri asal Papua Barat itu.
Diakui Yohana, ini merupakan kunjungan pertamanya ke rutan. “Sejak menjabat menteri, saya hanya mengunjungi lembaga pemasyarakatan anak dan perempuan. Baru kali ini saya menginjang rutan. Ini merupakan rekor bagi saya,†tuturnya.
Bahkan, Yohana menyanggupi untuk menyediakan oven roti bagi WBP Rutan Manado. Selain itu, ia juga menyumbangkan sebagian perangkat jahit bagi keseharian WBP.
Salah satu WBP perempuan Rutan Manado, Venny Reinny Theresia, berharap Menteri Yohana dapat memperjuangkan nasib WBP yang terkena masalah tindak pidana korupsi (tipikor), khususnya mengenai revisi PP 99/2012 yang dinilai merugikan pelaku tipikor. Terlebih terhadap perempuan yang masih memiliki anak kecil.
Untuk itu, Yohana pun menjanjikan akan memperjuangkan hal it uke Menteri Hukum dan HAM. “Akan saya perjuangkan,†janjinya.
Pertemuan itu ditutup dengan penyerahan bingkisan dari Kepala Rutan Manado, Akmad Zaenal Fikri, kepada Menteri Yohana berupa lukisan perjamuan terakhir Yesus bersama 12 muridnya, serta rekaman kaset Via Dolorosa, vokal grup binaan Rutan Manado yang telah ditayangkan di TVRI Manado.
Kontributor: Rutan Manado