Peduli Napi, Mandia Sumbang Gong di Rutan Klungkung

KLUNGKUNG, Pos Bali – Anggota DPRD Bali, Dapil Klungkung, Ketut Madia menyumbang seperangkat gong kepada Rumah Tahanan (Rutan) Klungkung. Sumbangan gong ini diterima langsung kepala Rutan, Mulyoko di Rutan, Klungkung, Jumat (9/1) kemarin. Sumbangan seperangkat gong ini, menurut Madia sebagai bentuk kepedulian dirinya kepada Narapinada (Napi) yang menjalani masa penahanan. “Para Napi itu perlu dibina dan diarahkan sesuai dengan skill mereka, sehingga setelah mereka keluar akan mampu merubah nasib dengan keretampilan barunya,” tegas Ketut Mandia yang juga anggota Komisi II DPRD Bali. Sumbangan Mandia ini, setelah dirinya melakukan kunjungan dan bertemu dengan Kepala Rutan saat melakukan reses sebelum Kuningan. Setelah melihat realitias di Rutan, banyak para napi yang belum melakukan aktivitas. Untuk itu dirinya menawarkan seperangkat gong, yang kebetulan di Banjar Sente, tempat asal Mandia ada dua gong. Seperangkat gong, yang awalnya dibeli dari kantongnya sendi

Peduli Napi, Mandia Sumbang Gong di Rutan Klungkung
KLUNGKUNG, Pos Bali – Anggota DPRD Bali, Dapil Klungkung, Ketut Madia menyumbang seperangkat gong kepada Rumah Tahanan (Rutan) Klungkung. Sumbangan gong ini diterima langsung kepala Rutan, Mulyoko di Rutan, Klungkung, Jumat (9/1) kemarin. Sumbangan seperangkat gong ini, menurut Madia sebagai bentuk kepedulian dirinya kepada Narapinada (Napi) yang menjalani masa penahanan. “Para Napi itu perlu dibina dan diarahkan sesuai dengan skill mereka, sehingga setelah mereka keluar akan mampu merubah nasib dengan keretampilan barunya,” tegas Ketut Mandia yang juga anggota Komisi II DPRD Bali. Sumbangan Mandia ini, setelah dirinya melakukan kunjungan dan bertemu dengan Kepala Rutan saat melakukan reses sebelum Kuningan. Setelah melihat realitias di Rutan, banyak para napi yang belum melakukan aktivitas. Untuk itu dirinya menawarkan seperangkat gong, yang kebetulan di Banjar Sente, tempat asal Mandia ada dua gong. Seperangkat gong, yang awalnya dibeli dari kantongnya sendiri dan sumbangan donatur kini tidak terpakai. “Karena Kepala Rutan merespons dengan baik, maka kita sumbangan gong itu,” tegas Mandia yang merupakan kader PDIP itu. Dengan sumbangan gong ini, Mandia berharap para napi dapat melakukan aktivitas sekaligus juga menghidupkan seni budaya melalui para napi didalam Rutan. “Para Napi mereka punya hak untuk hidup, pendidikan dan berkreativitas. Apalagi Bali ini sebagai daerah seni budaya, diantara mereka pasti mempunyai kemampuan dalam seni tabuh atau karawitan,” tegas Mandia yang mempunyai komitmen untuk membina para napi. Selain seperangkat gong, politisi muda asal Banjar Sente, Pikat ini, juga menawarkan alat cetak batako, batu sikat dan alat pembuatan sanggah dan sendi. Dengan memberikan alat dan meningkatkan keterampilan mereka, tentu setelah mereka keluar dari Rutan, akan bisa merubah kehidupannya dan tidak lagi berbuat yang aneh-aneh. “Kita memotivasi mereka dengan memberikan sarana dan prasarana, sehingga bisa melahirkan SDM yang kreatif,” tegasnya. Diakyu Mandia, dirinya telah mempersiapkan 300 alat pencetakan batako yang nantinya diberikan kepada para napi. Di Rutan, tegas Mandia, saat para napi telah melakukan aktivitas berkebun, membuat jamur tiram dan olahraga. “Saya memberikan sumbangan ini, sebagai bentuk kepedulian. Jangan sampai ada kesan dikira kita merupakan rakyat,” tegasnya lagi. Sementara itu Kepala Rutan Mulyoko menyambut positif gagasan dan insiatif anggota DPRD Bali, Ketut Mandia. Sebab, di Rutan menurutnya perlu hiburan. Oleh karenanya, dirinya menyambut langsung penawaran sumbangan gong. “Kita di Rutan perlu hiburan. Dengan adanya sumbangan gong, para napi nanatinya bisa belajar tabuh,” tegas Mulyoko. Dijelaskan, Di Rutan saat ini ada 62 Napi, 45 diantaranya orang asli Klungkung. Nantinya, kata Karutan, bila para napi berhasil dalam latihan, nantinya mereka akan ditampilkan dalam Pentas di Balai Budaya pada HUT. Pemasyarakatan ke-51 pada 27 April 2015 mendatang. Mandia mengaku tertarik memberikan bantua pinjam pakai seperangkat Gong agar anak biaan di rutan Klungkung ada aktifitas. Dengan demikian para napi nantinya punya keterampilan bisa megambel. “Kalau nanti punya seke Gong mereka bisa tampil keluar untuk mengisi acara,” ujarnya. Selain itu dengan punya keterampilan megambel keluar nanti warga binaan bisa menerapkan saat kembali ke masyarakat. Selaian itu juga untuk mengisi waktu saat di Rutan agar tidak jenuh tidak ada aktifitas. Karena kalau tanpa aktifitas bisa saja mereka melakukan hal hal yang negative. Selaian menyumbang Gong, mandia juga berencana menyumbang mesin cetak batako pres dan alat cetak batu sikat. Bahkan mandia mengaku sempat keliling bersama Karutan Klungkung, Mulyoko ke pengrajin binaan Mandia. “Saya sempat ajak pak Karutan keliling untuk melihat lihat pembuatan Batako, pajeng atau tudung tradisional dan pencetakan batu sikat,” ujarnya. “Ya berawal saat saya berkunjung ke rutan Minggu lalu, terlihat sepi dan tidak ada aktifitas sehingga muncul gagasan tersebut,” tambahnya. 019 Sumber : posbali.com

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0