Penebaran Ikan Lele dan Penampilan Kreatif Warga Binaan Warnai Penutupan Rehabilitasi Rutan Negara
Negara, INFO_PAS - Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Negara tutup Program Rehabilitasi sekaligus tebar 12.000 benih ikan lele di Sarana Asimilasi, Kamis (4/12). Kegiatan ini dihadiri pejabat daerah, perwakilan Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) Bali, Kepala Badan Narkotika Nasional Kabupaten Buleleng, perwakilan Kepolisian Resor Jembrana, Kodim 16/17, serta Yayasan Bangsa-Bangsa Sejahtera (YBBS).
Penebaran benih ikan dilakukan sebagai simbol pembinaan kemandirian Warga Binaan sekaligus bekal keterampilan kerja yang dapat dimanfaatkan setelah menjalani masa pidana.
“Melalui kegiatan seperti ini, kami ingin memberikan keterampilan nyata yang dapat digunakan Warga Binaan ketika kembali ke masyarakat,” ujar Kepala Rutan Negara, I Gusti Agus Putra Mahendra.
Program rehabilitasi yang berlangsung sejak 13 Oktober hingga 26 November 2025 ini melibatkan 80 peserta yang dibagi dalam dua gelombang. Mereka mendapatkan materi beragam, mulai dari penguatan fisik dan mental, penyuluhan kesehatan, materi dari konselor adiksi YBBS, konseling dokter psikiatri, hingga Terapi Aktivitas Kelompok (TAK).
“Tujuan utama program ini adalah membantu peserta mengatasi ketergantungan, memulihkan kesehatan fisik dan mental, serta membangun kemampuan hidup sehat dan produktif tanpa narkoba,” tambah Mahendra.
Kanwil Ditjenpas Bali melalui Kepala Bidang Pelayanan dan Pembinaan, I Wayan Putu Sutresna, menilai program ini menyentuh aspek fisik, mental, dan keterampilan hidup. “Penutupan program menjadi bukti bahwa pembinaan pemasyarakatan terus berkembang ke arah yang lebih humanis dan bermanfaat,” ujarnya.
Perwakilan Bupati Jembrana, Gede Sujana, memberikan apresiasi atas kerja keras Rutan Negara dan peserta rehabilitasi. Program ini tidak hanya memulihkan, tetapi juga mempersiapkan Warga Binaan menjadi bagian produktif dari masyarakat. "Penebaran benih ikan dan pelatihan kemandirian merupakan langkah nyata menuju pembangunan manusia yang lebih baik," tegas Sujana.
Acara penutupan semakin hangat dengan penampilan Warga Binaan sepertitari kecak, musikalisasi puisi, keterampilan baris-berbaris kreasi, dan menyanyi. Kehadiran keluarga peserta menambah kesan emosional dan membanggakan.
"Kami sangat terharu melihat perubahan anak kami selama mengikuti program rehabilitasi ini. Melihat mereka tampil menari dan bernyanyi membuat kami bangga. Kami berharap setelah keluar nanti, mereka bisa memulai hidup baru dengan bekal keterampilan dan mental yang lebih kuat. Terima kasih kepada seluruh pihak Rutan Negara yang telah membimbing mereka dengan penuh kesabaran," ujar Ida Fitria, salah satu keluarga Warga Binaan.
Penutupan program ini diharapkan menjadi awal baru bagi peserta untuk menjalani kehidupan yang lebih baik dan produktif setelah bebas. (afn)
Kontributor: Humas Rutan Negara
What's Your Reaction?


