Peringati Maulid Nabi, Lapas Mojokerto Santuni 50 Yatim Piatu

Mojokerto, INFO_PAS – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Mojokerto menyelenggarakan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, Rabu (20/12). Acara ini juga dirangkaikan dengan pemberian santunan kepada 50 yatim piatu dari Panti Asuhan Umar bin Khottob, Gedeg Kabupaten Mojokerto. Bertema “Upaya Mencintai dan Meneladani Perilaku Rasulullah SAW Menuju Akhlakul Karimah,” peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Lapas Mojokerto turut dihadiri 50 ulama dari Pimpinan Cabang Nahdhlatul Ulama Mojokerto, Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten dan Kota Mojokerto, serta Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Darul Az-Zahro Krian Sidoarjo. “Terima kasih atas dukungan semua pihak atas terselenggaranya acara ini. Sasaran atau tujuan utama dari kegiatan ini adalah agar petugas dan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) senantiasa mengingat dan mencontoh perilaku Nabi Muhammad SAW yang memiliki akhlak yang baik, mulia, dan budi pekerti yang luhur,” ucap Kepala Lapas Mojokerto, M. Hanafi. Kepala Seksi Bimbingan Narapidana/Anak Didik dan Kegiatan Kerja selaku ketua panitia peringatan Maulid Nabi di Lapas Mokojerto, Ahmad Nuri Dhuka, menjelaskan pihaknya mempunyai program pembinaan kepribadian rohani Islam rutin bagi WBP dengan pola pembinaan berbasis pesantren berupa pendidikan pengajian Diniyah yang didukung dan bekerja sama dengan Ponpes Darul Az-Zahro Krian Sidoarjo, Lembaga Dakwah Nahdhlatul Ulama Kabupaten Mojokerto, Kantor Kemenag Kabupaten dan Kota Mojokerto, serta ada program Peringatan Hari Besar Agama Islam (PHBI). “Kami berpesan agar WBP menjaga nama baik Lapas Mojokerto agar acara seperti ini dapat terlaksana terus dan berkelanjutan,” pesannya. Sementara itu, KH. Abdul Qodim atau yang biasa disapa Kyai Pocong dalam ceramahnya menyampaikan Nabi Muhammad SAW lahir sebagai Nabi sekaligus Rasul yang diutus Allah SWT dengan 2000 mukjizat. Salah satunya Al Quran jadikan sebagai pedoman dan pegangan hidup karena Al Quran sebagai solusi penyelesaian pelbagai macam problem kehidupan.     Kontributor: Waskito Budi Darmo