PK Bapas Ambon Tinjau Program Pembinaan WBP

 PK Bapas Ambon Tinjau Program Pembinaan WBP

Namlea, INFO_PAS - Pembimbing Kemasyarakatan (PK) Muda Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas II Ambon, Julius Gysberthus, kembali tinjau program pembinaan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Namlea, Senin (29/8). Peninjauan langsung ini bertujuan mengetahui perkembangan dan hasil program pembinaan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).

“Narapidana dapat berubah melalui proses pembinaan di Lapas. Lapas dikatakan berhasil apabila berhasil membina narapidana untuk bertobat dan berubah menjadi pribadi yang jauh lebih baik,” kata Ulis, sapaan akrabnya.

Ia menilai sejauh ini program pembinaan di Lapas Namlea sudah terlaksana dengan baik, salah satunya penyulingan minyak kayu putih Carlea. Ia sangat mengapresiasi petugas Lapas atas inovasi mereka yang berhasil memprodukasi minyak kayu putih, bahkan sudah dikenal sampai ke tingkat pusat. Dampak dari hasil produksi tersebut adalah memberikan pemasukan bagi negara dalam bentuk Penerimaan Negara Bukan Pajak, bahkan narapidana menerima insentif dari hasil produksi atau yang mengikuti kegiatan kerja. 

“Semoga proses pembinaan bagi narapidana menumbuhkan kesadaran dalam dirinya masing-masing dan selalu mengikuti program pembinaan. Bukan sekadar mengisi waktu luang, namun sarana pendidikan dan latihan agar narapidana memiliki keterampilan sekaligus bekal hidup setelah bebas kelak,” harap Ulis.

Tersih Noya selaku Pelaksana Harian Kepala Lapas Namlea mengapresiasi kedatangan PK Muda Bapas Ambon yang turun langsung meninjau program pembinaan di Lapas. Pihaknya akan terus gencar memberikan perubahan di Lapas Namlea, apalagi berkaitan dengan pembinaan narapidana. 

“Sudah jelas kalau pemenuhan hak-hak WBP tidak terlepas dari Penelitian Kemasyarakatan (Litmas) yang dilakukan PK. Semoga dengan kunjungan kali ini, Litmas yang belum terlaksana dapat ditindaklanjuti PK guna pemenuhan hak-hak WBP Lapas Namlea,” harap Tersih. 

Sementara itu, salah satu narapidana berinisial SP merasa bersyukur selama di Lapas Namlea ada banyak hal positif yang didapatkan, baik pembinaan kepribadian maupun kemandirian. “Lapas bukan tempat penindasan, namun tempat kami berbenah diri menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Untuk produksi minyak kayu putih, setidaknya kami sudah tahu cara membuatnya sehingga ketika bebas nanti saya bisa memproduksi minyak kayu putih sendiri,” ucapnya. (IR)

 

Kontributor: Bapas Ambon
 

What's Your Reaction?

like
1
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0