Kelas Tata Boga Rutan Rangkasbitung Rancang Kafe Asimilasi

Rangkasbitung, INFO_PAS – Kelas tata boga Rumah Tahanan Negara (Rutan) Klas IIB Rangkasbitung memasuki fase perancangan pengembangan pembinaan kelas memasak menyusul hasil evaluasi usai sesi yang berlangsung di saung Gazibu Rutan Rangkasbitung bersama chef dari Rahaya Resto & Gallery, Selasa (28/11). Kepala Rutan (Karutan) Rangkasbitung, Aliandra Harahap, menyampaikan kelas tata boga ini merupakan kegiatan kelas memasak pertama pasca dirinya menjabat. “Alhamdulillah, satu demi satu implementasi dari perjanjian kerja sama yang dimiliki Rutan Rangkasbitung dapat terealisasi dengan baik. Salah satunya dengan Rahaya Resto & Gallery Rangkasbitung,” ujarnya. Kegiatan ini, lanjut Aliandra, merupakan upaya Rutan Rangkasbitung dalam memberikan bekal/life skill kepada Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). “Kami berharap mereka mampu berkarya dan memiliki kreativitas yang bisa dipergunakan, baik selama di sini maupun setelah bebas nanti,” ujar Aliandra. Ia menyampakan bahwa kelas tata boga tersebut akan secara rutin digelar setiap bulannya dan akan diberikan kesempatan apabila dimungkinkan berkembang. “Semoga kelas tata boga ini mampu menelurkan WBP yang handal dan trampil dalam membuat berbagai jenis masakan dan kue serta menciptakan terobosan positif bagi Pemasyarakatan. Seperti yang tadi disampaikan dalam kelas tata boga bahwa akan dimantapkan rancangan pembuatan kafe asimilasi, baik di dalam maupun di luar,” harapnya. Ditemui usai kegiatan, salah seorang Direktur Rahaya Resto & Gallery Rangkasbitung, Rosna Gustina Rahayu, menyampaikan dirinya sangat senang bisa menggelar kelas tata boga tsecara rutin. “Saya menilai WBP Rutan Rangkasbitung dapat mengikuti dengan baik, melaksanakan tiap instruksi, dan terampil sehingga hasil pada setiap pertemuan dapat maksimal. Bahkan, mereka sebenarnya sudah bisa mandiri kalau ingin membuat kafe di sini atau bisa juga magang di restoran saya,” pujinya. Salah seorang WBP, sebut saja MN, menyampaikan rasa senangnya terhadap pelaksanaan kelas tata boga ini. “Kami sangat senang dengan kelas ini. Terlebih lagi jika nanti kami atau dibuatkan kafe asimilasi ,baik di dalam maupun di luar,” ujar MN.     Kontributor: Pratamadzyogas