Practice Makes Perfect, Ditjenpas-Kanwil Kemenkumham Banten Perkuat Kompetensi Penyampaian Informasi

Practice Makes Perfect, Ditjenpas-Kanwil Kemenkumham Banten Perkuat Kompetensi Penyampaian Informasi

Serang, INFO_PAS – Kehadiran seorang news anchor, Chacha Annisa, berhasil tingkatkan antusiasme tim humas Unit Pelaksana Teknis se-Serang Raya dan Penyuluh Hukum Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham), Kamis (31/3). Pasalnya, dalam kegiatan penguatan kompetensi penyampaian informasi yang diinisiasi Direktorat Jenderal Pemasyarakatan dan Kanwil Kemenkumham ini, Chacha tidak sekadar memberikan teori mengenai public speaking, tetapi juga ‘menantang’ peserta untuk praktik secara langsung.

Kegiatan ini juga dihadiri langsung oleh Kepala Divisi (Kadiv) Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham Banten, Masjuno, dan Kadiv Administrasi Kanwil Kemenkumham Banten, Sri Yusfini Yusuf.  “Banyak buku public speaking, namun buku yang berisi teori tidak ada artinya kalau tidak praktik langsung,” ungkap Chacha.

Menurutnya, storytelling adalah ‘cara kunci’ dalam public speaking. Selain itu, seorang speaker juga dapat menceritakan pengalaman atau apa yang dilihat di sekitarnya untuk menambah topik atau durasi dalam sebuah pembahasan.

“Berbicara di depan orang rasanya seperti ditolak cinta. Sama seperti ketika menonton film horor dan kita berteriak ketika ada hantu keluar. Itu adalah respon alamiah tubuh. Caranya gampang agar kita lebih terbuka, yaitu dengan story telling atau tematik dengan menceritakan apa yang kita tahu sesuai dengan temanya,” ujarnya.

Chacha juga menyampaikan pentingnya excellent service yang harus diberikan seorang pelayan publik, ermasuk di dalamnya bagaimana menyampaikan suatu informasi terhadap pimpinan atau masyarakat dengan cara yang sesuai. Tak hanya itu, ia juga memberikan trik untuk mengatasi ketakutan di depan umum dengan metode five stages dan bicara di depan umum.

“Berbicara di depan umum tidak mudah. Kita harus memperhatikan suara, artikulasi, dan gaya bicara. Suara berat identik dengan lebih tegas. Yang penting adalah gaya penyampaian, eye contact dengan audiens, dan ketika berbicara harus memanusiakan manusia orang yang di depan kita,” tambahnya. (DZ)

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0