Puluhan Mahasiswa Belajar Bahasa Inggris di Rutan Rangkasbitung

Rangkasbitung, INFO_PAS –  Ada suasana yang tidak biasanya di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Rangkasbitung, Rabu (29/11). Pasalnya, hari itu sebanyak 26 mahasiswa dari Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Latansa Mashiro Rangkasbitung menyambangi Rutan Rangkasbitung untuk belajar Bahasa Inggris. Sebelumnya, para mahasiswa diajak berkeliling untuk mengetahui isi Rutan Rangkasbitung secara umum seraya dikenalkan dan menyaksikan langsung aktivitas Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) mulai dari aktivitas pembinaan, ruang kunjungan, layanan poliklinik, layanan dapur, dan masjid pondok Pesantren Al-Maghfiroh. Kepala Rutan (Karutan) Rangkasbitung, Aliandra Harahap, menyampaikan bahwa mahasiswa dari STAI ini adalah mahasiswanya. Ia pun menyampaikan maksud dan tujuan pembelajaran yang dilakukan di Rutan Rangkasbitung. “Dalam metode pembelajaran, yang ingin dicapai adalah subtansi pembelajaran. Di sisi lain, sebagai tenaga pengajar dan Karutan, saya mengharapkan

Puluhan Mahasiswa Belajar Bahasa Inggris di Rutan Rangkasbitung
Rangkasbitung, INFO_PAS –  Ada suasana yang tidak biasanya di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Rangkasbitung, Rabu (29/11). Pasalnya, hari itu sebanyak 26 mahasiswa dari Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Latansa Mashiro Rangkasbitung menyambangi Rutan Rangkasbitung untuk belajar Bahasa Inggris. Sebelumnya, para mahasiswa diajak berkeliling untuk mengetahui isi Rutan Rangkasbitung secara umum seraya dikenalkan dan menyaksikan langsung aktivitas Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) mulai dari aktivitas pembinaan, ruang kunjungan, layanan poliklinik, layanan dapur, dan masjid pondok Pesantren Al-Maghfiroh. Kepala Rutan (Karutan) Rangkasbitung, Aliandra Harahap, menyampaikan bahwa mahasiswa dari STAI ini adalah mahasiswanya. Ia pun menyampaikan maksud dan tujuan pembelajaran yang dilakukan di Rutan Rangkasbitung. “Dalam metode pembelajaran, yang ingin dicapai adalah subtansi pembelajaran. Di sisi lain, sebagai tenaga pengajar dan Karutan, saya mengharapkan secara moral sosial selain bisa sebagai sarana introspeksi juga agar lebih termotivasi dalam belajar Bahasa Inggris dan serta berempati kepada WBP yang sedang menjalani masa pidana,” ujar Aliandra yang merupakan dosen Bahasa Inggris STAI Latansa Mashiro. [caption id="attachment_52866" align="aligncenter" width="300"] Mahasiswa Latansa Mashiro belajar di Rutan Rangkasbitung[/caption] Diakuinya, mahasiswa STAI selama kuliah tidak harus normatif dalam mendapatkan pengajaran. Yang penting tujuan pembelajaran dan sosialnya tercapai dengan baik. “Pertama, kita bangun pemikirannya dulu agar bisa melihat dengan nyata untuk bisa memanfaatkan waktu dan kesempatan sebaik mungkin. Setelah itu, mereka nanti akan berpikir dan termotivasi untuk bisa dan sukses dalam pembelajaran dan kuliah. Semoga bisa menjadikan mereka menjadi mahasiswa yang beralhakulkarimah dan tidak mudah putus asa,” harap pria asal Sumatera Utara ini. Tanggapan beragam dirasakan mahasiswa STAI Latansa Mashiro Rangkasbitung. Salah satunya Wida. Ia tergugah dan semakin termotivasi setelah melihat bukti nyata di Rutan Rangkasbitung. “Saya merasakan banyak hal. Di satu sisi saya merasa seperti diingatkan agar harus bisa menjaga diri, tidak menyia-nyiakan kesempatan ilmu dalam kuliah, dan termotivasi agar bisa bermanfaat nanti. Di sisi lain, saya juga merasa empati untuk memberikan dukungan kepada WBP agar menjadi lebih baik. Saya rasa teman-teman juga merasa demikian,” pungkas Wida.     Kontributor: Pratamadzyogas

What's Your Reaction?

like
0
dislike
0
love
0
funny
0
angry
0
sad
0
wow
0